
Kepala Dinas Kesehatan Rini Retno Sukesi mengatakan pemindai panas ini sebelumnya alat untuk mendeteksi virus flu burung yang bisa digunakan mengidentifikasi MERS. "Kalau memang terdeteksi tentu ada tindakan lanjutan dari tim dokter pelabuhan yang sudah ada di tiga bandara," katanya Ahad, 11 Mei 2014.
Sejak merebaknya virus MERS di negeri Arab Saudi, dinas telah melakukan sosialisasi ke setiap kabupaten dan kota. Sosialisasi juga melibatkan pengusaha travel haji dan umrah di provinsi tersebut.
Travel umrah dan haji, PT Arrehla Wisata di Samarinda mencatat virus MERS tak menyurutkan niat para jemaah tetap pergi. Menurut dia memang ada sebagian yang menanyakan bahayanya tapi tak mengurungkan niat mereka ke Tanah Suci.
Sepanjang Bulan Mei ada lima keberangkatan yang semuanya sudah terisi rata-rata 90 jemaah. "Pada 6 Mei tadi sudah ada yang berangkat nanti tanggal 16 Mei ada lagi yang berangkat," kata Ambo Dalle pemilik PT Arrehla Wisata.
SUMBER


