"Siaran televisi menggunakan frekuensi yang merupakan wilayah publik sehingga harus safe bagi anak-anak. Tayangan televisi harus menjadi tayangan yang ramah bagi anak-anak," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh di Gedung KPAI, Jakarta, Senin (5/5/2014).
Asrorun menambahkan, ada faktor tayangan tidak edukatif menjurus pada tindakan kekerasan yang ditiru oleh anak-anak. Tayangan yang memiliki konten kekerasan bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak untuk melakukan tindak kekerasan.
Menurut dia, media massa berperan dalam penyebarluasan informasi dan beragam konten. Untuk itu, pihak KPAI berharap media bisa bersikap bijak untuk tidak menayangkan film atau sinetron yang sarat kekerasan.
"Saat ini tayangan yang ramah dan mendidik bagi anak-anak masih sangat kurang. Kami berharap orangtua juga bisa mengawasi tayangan yang ditonton anak-anak," sambungnya.
Hal ini disampaikan KPAI untuk menanggapi peristiwa penganiayaan yang dilakukan siswa SD di Makasar, Jakarta Timur, sehingga temannya tewas.
Sumber


