Bakal calon presiden Joko Widodo atau Jokowi yang akan mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jika menjadi orang nomor satu di Indonesia menandakan kader PDIP itu ingin didukung asing.
"Ingin hapuskan subsidi BBM menandakan Jokowi ingin dapat duit dari asing. Selama ini asing menekan Indonesia untuk mencabut subsidi BBM bagi rakyat," kata Direktur Eksekutif Petromine Watch Indonesia, Urai Zulhendri, Jumat (2/5).
Menurut Zulhendri, sikap yang ditunjukkan Jokowi itu menunjukkan bakal capres dari PDIP itu ingin mendapatkan dukungan dari asing. "Pernyataan itu bertanda Jokowi minta restu asing," ungkapnya.
"Ingin hapuskan subsidi BBM menandakan Jokowi ingin dapat duit dari asing. Selama ini asing menekan Indonesia untuk mencabut subsidi BBM bagi rakyat," kata Direktur Eksekutif Petromine Watch Indonesia, Urai Zulhendri, Jumat (2/5).
Menurut Zulhendri, sikap yang ditunjukkan Jokowi itu menunjukkan bakal capres dari PDIP itu ingin mendapatkan dukungan dari asing. "Pernyataan itu bertanda Jokowi minta restu asing," ungkapnya.
Kata Zulhendri, sikap itu akan berbahaya jika Jokowi menjadi presiden Indonesia. "Belum jadi presiden saja sudah minta dukungan asing, apalagi jadi presiden, Indonesia bisa digadaikan," paparnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Jokowi ingin menghapus subsidi BBM secara bertahap dalam 4 tahun. Sampai akhirnya harga BBM bersubsidi mencapai keekonomian atau dapat dikatakan tidak lagi bersubsidi.
"Saya kira empat tahun lah, subsidi BBM tadi empat tahun tapi berjenjang. Kurang kurang lalu hilang," ungkap Jokowi kemarin.
Alasannya adalah anggaran subsidi BBM sudah terlalu besar. Pada tahun 2014 anggarannya sudah mencapai Rp 210,7 triliun. Sementara yang menerima subsidi, bukanlah yang berhak dampaknya membuat goncangan ekonomi dan sosial.
sumber: http://goo.gl/NpOZ34


