SEMARANG - Anggota Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah Teguh Purnomo menilai pemutakhiran data pemilih sementara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Jateng belum maksimal.
"Misalnya dalam regulasi telah diatur bahwa Panitia Pemungutan Suara harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang data pemutakhiran pemilih, tapi langkah itu tidak semua dilakukan oleh PPS," katanya di Semarang, Rabu 28 Mei 2014.
Teguh mengatakan berdasarkan penelusuran Bawaslu, ditemukan sebanyak 85.177 permasalahan seputar daftar pemilih Pilpres 2014 sementara hasil pemutakhiran. Meski jadwal tanggapan masyarakat telah berjalan, akan tetapi ia menilai hal itu tidak maksimal.
Rincian masalah menurut Teguh adalah ditemukannya ribuan pemilih tidak memenuhi syarat sebagai pemilih namun masih masuk dalam daftar pemilih sementara hasil pemutakhiran. Mereka yang masuk kategori ini antara lain meninggal dunia 15.863, sakit jiwa 212, usia di bawah 17 tahun dan belum nikah 356, pindah alamat 15.164, TNI 93, Polri 104.
"Misalnya dalam regulasi telah diatur bahwa Panitia Pemungutan Suara harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang data pemutakhiran pemilih, tapi langkah itu tidak semua dilakukan oleh PPS," katanya di Semarang, Rabu 28 Mei 2014.
Teguh mengatakan berdasarkan penelusuran Bawaslu, ditemukan sebanyak 85.177 permasalahan seputar daftar pemilih Pilpres 2014 sementara hasil pemutakhiran. Meski jadwal tanggapan masyarakat telah berjalan, akan tetapi ia menilai hal itu tidak maksimal.
Rincian masalah menurut Teguh adalah ditemukannya ribuan pemilih tidak memenuhi syarat sebagai pemilih namun masih masuk dalam daftar pemilih sementara hasil pemutakhiran. Mereka yang masuk kategori ini antara lain meninggal dunia 15.863, sakit jiwa 212, usia di bawah 17 tahun dan belum nikah 356, pindah alamat 15.164, TNI 93, Polri 104.
Namun sebaliknya para pemilih pemula yang sebenarnya memenuhi syarat namun belum masuk dalam daftar pemilih sementara hasil pemutakhiran antara lain karena sudah berusia 17 tahun sebanyak 20.345, telah menikah 3.624, pensiunan TNI 142 dan pensiunan Polri 71 orang.
Tak hanya itu permasalahan lain adalah telah terjadi juga ribuan kesalahan penulisan data pemilih antara lain kesalahan penulisan nomor kartu keluarga 16.897, nomor induk kependudukan 3.523, nama 797, tempat tanggal lahir 579, status perkimpoian 4.410, jenis kelamin 387 dan alamat 2.610.
"Jika kami total secara keseluruhan, permasalahan yang terkait dengan daftar pemilih hasil pemutakhiran adalah sebanyak 85.177, dan ini perlu kepedulian kita bersama untuk menyelesaikannya," ujar Teguh. sumber: http://acehonline.info/detail.php?no_berita=8434
Mantap bener demokrasi di Indonesia,,, orang gila pun disuruh milih,,,
