Banyak orang abai terhadap barang-barang bekas. Namun di tangan D Budhi Pras sejumlah barang bekas dapat disulap menjadi sesuatu yang istimewa. Hal itu dimulainya pada 2008, di mana dia melihat banyak barang atau material bekas yang sebenarnya masih dapat digunakan.
�Dengan sedikit sentuhan seni, sebenarnya barang-barang itu dapat digunakan kembali. Menjadi sesuatu yang lebih indah dan layak untuk dapat dinikmati banyak orang,� kata Budhi.
Pria kelahiran Semarang 46 tahun silam itu mengaku sebagian besar hasil karyanya diambilnya dari bahan-bahan yang tidak terpakai dan cenderung dilupakan orang.
�Pada intinya, saya memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar saya. Sesuatu yang sangat gampang ditemui, seperti kulit telur, kaleng minuman soda, manggar kelapa, pelepah pisang, hingga kardus bekas,� ujarnya.
�Dengan sedikit sentuhan seni, sebenarnya barang-barang itu dapat digunakan kembali. Menjadi sesuatu yang lebih indah dan layak untuk dapat dinikmati banyak orang,� kata Budhi.
Pria kelahiran Semarang 46 tahun silam itu mengaku sebagian besar hasil karyanya diambilnya dari bahan-bahan yang tidak terpakai dan cenderung dilupakan orang.
�Pada intinya, saya memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar saya. Sesuatu yang sangat gampang ditemui, seperti kulit telur, kaleng minuman soda, manggar kelapa, pelepah pisang, hingga kardus bekas,� ujarnya.
Dia menjelaskan untuk menghasilkan sebuah kerajinan tangan, setiap benda memiliki jangka waktu pembuatannya masing-masing. Ada beberapa benda yang dikerjakan selama satu jam, satu hari, atau bahkan satu minggu. Semua itu menurut dia tergantung pada apa yang ingin dibuatnya dan material apa yang digunakan. Budhi menuturkan, diperlukan peralatan sederhana untuk menghasilkan sebuah karya seni dari barang-barang bekas, seperti guntung, cutter, dan lem.
Menurut Budhi, untuk membuat lukisan dari cangkang telur diperlukan kulit telur yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan. �Persiapkan sketsa di atas kertas, kemudian gambar di media pengganti kanvas. Tempelkan kulit telur sesuai sketsa secara perlahan. Setelah selesai, isi celah-celah kosong dengan menggunakan semen putih yang dicampur dengan air. Sebagai langkah akhir, berikan pelitur bening pada lukisan,� tuturnya.
Sedangkan untuk membuat pajangan prajurit yang terbuat dari kaleng bekas, diperlukan kaleng yang telah dicuci bersih tanpa ada noda yang tertinggal. Budhi kemudian mulai merangkai kaleng dari setiap sisi hingga membentuk pola baju zirah para tentara. �Untuk membentuk kaleng saya memerlukan bantuan cutter dan gunting,� katanya.
Sumber gan: http://goo.gl/KhSLR1


