Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

[SADIS] Diperiksa Masih TERTAWA, Kedua Pembunuh Sara Bikin Bingung Pengacara

Sunday, March 9, 2014


Merdeka.com - Penyidik Unit Jatanras Satreskrim Polresta Bekasi, Jawa Barat, mempertimbangkan untuk menghadirkan psikolog guna pendampingan penyidikan terhadap tersangka pembunuh Ade Sara Angelina Suroto.

"Apabila dibutuhkan akan dilakukan pemeriksaan psikologi," ujar Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota, Kompol Nuredy Irwansyah saat ditemui Sabtu (8/3).

Namun demikian, lanjut Nuredy, kebutuhan itu masih menunggu hasil perkembangan penyidikan kedua tersangka. Sebab, sejauh ini menurut dia, tersangka sudah mengakui perbuatan dan menyesalinya.

Kuasa Hukum Tersangka, Bustomi, psikolog dibutuhkan karena sejauh ini tak tampak penyesalan dari wajah tersangka, meski secara lisan keduanya menyesalinya.

Bahkan, dia melanjutkan, saat diperiksa sempat tertawa layaknya orang tak bersalah. "Saya juga bingung, kok bisa masih tertawa saat diperiksa," katanya.

Menurut dia, saat melakukan aksi penganiayaan tersangka dalam keadaan sadar. Karena itu, kata dia, pihaknya meminta kepada penyidik untuk mendatangkan psikolog dalam melakukan pemeriksaannya.

Seperti diketahui, Hafiz dan Assyifa ditahan sejak kemarin setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Mahasiswi UBM, Ade Sara Angelina Suroto dengan cara disetrum, cekik, dan disumpal mulutnya pakai kertas koran.

Jenazahnya lalu dibuang di pinggir Tol JORR Kilometer 41 Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi pada Selasa lalu sekitar pukul 21.00 WIB. Jasad Mahasiswi psikiater lalu ditemukan petugas derek jalan tol pagi harinya sekitar pukul 06.30 WIB.

SUMBER


Hafiz dan Asyifa di Polres Bekasi, mengapa bisa tertawa?
Merdeka.com - Pembunuhan yang dilakukan sepasang kekasih Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafiz (19) dan Assyifa Ramadhani (19) atau Syifa terhadap Ade Sara Angelina Suroto (19) yang tak lain teman pelaku, merupakan salah satu contoh perilaku masyarakat yang tidak bisa menyelesaikan masalah.

Menurut Kriminolog UI Adrianus Meliala, untuk memecahkan suatu permasalahan setiap orang memiliki pandangan yang berbeda. Tindakan kedua pelaku tersebut termasuk kategori yang ekstrem.

Herannya, selama diperiksa polisi pelaku tidak tampak menunjukkan penyesalannya. Berikut ini 4 indikasi menunjukkan tidak adanya penyesalan dari Hafiz dan Asyifa setelah membunuh Sara.

SUMBER

hilang sudah akal sehat & hati nurani
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive