Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

PM Irak: Saudi dan Qatar Umumkan Perang melawan Irak

Monday, March 10, 2014
Arab Saudi dan Qatar telah mengumumkan "perang melawan Irak", sebab mereka menyediakan dukungan "tanpa batas" buat kelompok gerilyawan di negara yang dicabik perang itu, kata Perdana Menteri Irak Nuri Al-Maliki.

Kedua negara kerajaan di Teluk tersebut "menyerang Irak melalui Suriah dan secara langsung. Mereka melancarkan perang melawan Irak seperti mereka mengobarkan perang melawan Suriah," kata Al-Maliki di dalam satu wawancara yang disiarkan stasiun televisi Prancis 24, Sabtu (8/3) waktu setempat.

"Saya menuduh mereka menghasut dan mendorong gerakan pelaku teror; saya menuduh mereka mendukung gerilyawan secara politik dan di media, (dan) mendukung mereka dengan uang serta untuk membeli senjata," kata Al-Maliki.

Terjemahan pernyataan Al-Maliki dalam bahasa Inggris disediakan oleh saluran TV itu.

"Dan saya menuduh mereka memelopori perang terbuka melawan Pemerintah Irak; Saya menuduh mereka menampung para pemimpin Al-Qaida," katanya.

Al-Maliki menyatakan krisis keamanan, teror dan sektarian di Irak terutama terjadi karena kedua negara itu.

Perdana Menteri Irak tersebut juga mengecam sikap Arab Saudi mendukung aksi teror di seluruh dunia --di Suriah, Irak, Mesir, Libya dan bahkan di negara di luar dunia Arab.

Al-Maliki memperingatkan Arab Saudi dan Qatar agar "berhati-hati sebab dukungan buat teror akan berbalik menyerang kalian" dan berharap kedua negara itu akan mengubah pendirian mereka.

Namun ia mengesampingkan kemungkinan pembalasan terhadap Arab Saudi dan Qatar. Ia mengatakan, "Kami dapat membalas tapi kami tak ingin melakukan itu sebab ini akan mengobarkan api di wilayah ini."

"Kami menyeru dunia agar menekan kedua negara tersebut, sehingga mereka berhenti mendukung teror; kami berharap mereka mengubah kebijakan mereka," kata Al-Maliki.

Pernyataan itu dikeluarkan Al-Maliki saat Irak menghadapi kerusuhan terburuk dalam beberapa tahun, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa kerusuhan yang meningkat tersebut dapat menjerumuskan negeri itu ke dalam kerusuhan sektarian yang tak terkendali.

Pada Sabtu, sedikitnya 31 orang, termasuk seorang calon dalam pemilihan anggota parlemen mendatang, tewas dan 49 orang lagi cedera dalam serangan terpisah di seluruh Irak. Serangan paling mematikan terjadi di Provinsi Anbar, Irak Barat, sehingga menewaskan 18 anggota pasukan keamanan Irak dan melukai 25 orang lagi.

Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak, sebanyak 8.868 orang Irak, termasuk 7.818 warga sipil dan personel polisi sipil, tewas pada 2013, jumlah korban jiwa paling banyak selama bertahun-tahun.


SUMBER


Perang lagi ... kapan bisa damai di Irak
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive