
"Kami sedang membuat grease plant dan lube oil blending plant di Tanjung Priok. Untuk grease plant selesainya pada Juni 2014 dengan kapasitas total 9.000 metrik ton per tahun, dan akan menjadi termodern di Asia Tenggara," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya dalam keterangannya, Minggu (9/3/2014).
Hanung mengatakan sedangkan untuk lube oil blending plant merupakan fasilitas yang ketiga dimiliki Pertamina dengan kapasitas 350.000 ton per tahun.
"Kita akan menjadi salah satu produsen dengan kapasitas tertinggi di Asia Tenggara. Kalau ini selesai kapasitasnya menjadi 600.000 ton per tahun," ucapnya.
Ia menambahkan pihaknya juga akan memperbesar ekspansi dengan mengakuisisi fasilitas produksi pelumas di Thailand.
"Kita sudah ekspansi ke 25 negara. Sekarang proses akuisisi fasilitas produksi di Thailand yang sudah mendekati final. Ini akan menjadi basis produksi untuk pemasaran di Indonesia-China. Kita akan agresif pemasaran juga ke China dengan bekerjasama dengan perusahaan pelumas di sana," katanya.
Direktur Utama Lubricants Pertamina Supriyanto menambahkan, investasi pembangunan grease plant dan lube oil blending plant di Tanjung Priok mencapai Rp 1,3 triliun.
"Untuk grease plant investasinya Rp 500 miliar sedangkan lube oil blending plant investasinya Rp 800 miliar," ucapnya.
Supriyanto mengungkapkan potensi pasar pelumas di dalam negeri per tahunnya mencapai Rp 20 triliun. "Kita menguasai 60% pasar di dalam negeri dengan revenue sekitar Rp 12 triliun per tahun dan keuntungan Rp 2,4 triliun per tahun," tutupnya.
(rrd/hen)
Sumber
ya semoga setelah selesai, revenue jadi lebih bagus BEP cepat tercapai, dan kaga ada alasan merugilagi



