TEMPO.CO, Jakarta - Harga beras di Pasar Induk Cipinang mulai turun. Penurunan rata-rata Rp 200 per kilogram. Pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Nellys Soekidi, menyatakan penurunan harga terjadi karena pasokan mulai naik menjelang musim panen raya.
"Selain itu, beras operasi pasar dari Bulog juga masuk terus," kata Nellys, yang juga Ketua DPD Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jakarta, saat dihubungi, Senin, 2 Maret 2015.
Nellys menjelaskan, harga beras jenis IR 1 yang semula Rp 9.700 kini turun menjadi Rp 9.500, harga IR 2 dari Rp 9.300 menjadi Rp 9.100, IR 3 dari Rp 9.000 menjadi Rp 8.800. Sedangkan beras super masih sekitar Rp 9.800 per kilogram.
"Selain itu, beras operasi pasar dari Bulog juga masuk terus," kata Nellys, yang juga Ketua DPD Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jakarta, saat dihubungi, Senin, 2 Maret 2015.
Nellys menjelaskan, harga beras jenis IR 1 yang semula Rp 9.700 kini turun menjadi Rp 9.500, harga IR 2 dari Rp 9.300 menjadi Rp 9.100, IR 3 dari Rp 9.000 menjadi Rp 8.800. Sedangkan beras super masih sekitar Rp 9.800 per kilogram.
Nellys memprediksi harga beras akan terus turun hingga Rp 1.000 per kilogram pada pertengahan bulan ini. "Soalnya sudah panen raya," ujarnya.
Tak cuma di Jakarta, harga rata-rata beras medium nasional juga sudah mulai turun. Dari Rp 10.479 per kilogram pada Jumat, 27 Februari 2015, harga beras kini sudah turun menjadi Rp 10.376 per kilogram.
Pada Rabu, 25 Februari 2015, Presiden Joko Widodo secara simbolis melepas 25 ribu ton beras untuk masyarakat miskin (raskin) dan 2.000 ton beras murah untuk operasi pasar di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Raskin disalurkan secara langsung untuk masyarakat kurang mampu dengan harga Rp 1.600 per kilogram. Sedangkan beras operasi pasar dilepas seharga Rp 7.400 per kilogram.
PINGIT ARIA
sumber
semoga harga beras makin turun
Dikutip dari: http://adf.ly/15irpQ


