
Situasi Jalur Gaza kembali memanas setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan membalas kematian seorang bocah Israel berusia empat tahun yang tewas dihajar mortir Hamas.
Gara-gara itu, 12 warga Palestina tewas dalam serangan terbaru, Sabtu, 23 Agustus 2014. Lima korban di antaranya merupakan satu keluarga yang tinggal di sebuah rumah di Gaza tengah. Seorang ayah berusia 28 tahun, istrinya berusia 26 tahun, dan dua anak laki-lakinya masing-masing berusia tiga dan empat tahun. Bibi si ayah yang berusia 45 tahun juga tewas.
Pada dinihari, sejumlah serangan menewaskan sedikitnya tujuh warga Palestina. Militer Israel melancarkan sekitar 20 serangan udara ke Jalur Gaza sejak Sabtu dinihari. Sedikitnya tiga roket atau mortar menghantam wilayah selatan Israel yang berbatasan dengan Gaza. Ledakan keras dan asap tebal tampak di seluruh Kota Gaza.
Unit darurat pada awalnya melaporkan tiga orang tewas dan lima luka-luka. Namun kemudian unit ini mengumumkan dua tewas akibat luka-luka di Al-Zawayda dekat kamp pengungsi Nusseirat. Layanan darurat mengumumkan sekitar 81 warga Palestina tewas sejak gencatan berakhir Selasa lalu.
Menurut data pejabat kesehatan Palestina, sebanyak 2.092 warga Palestina tewas sejak pertempuran pecah pada 8 Juli 2014. Berdasarkan data PBB, 478 anak-anak dan bayi Palestina tewas dengan 320 di antaranya berusia 12 tahun atau lebih muda.
Dari pihak Israel, balita laki-laki berusia empat tahun yang tewas ketika sebuah mortir menghantam dua mobil di Nahal Oz menambah jumlah korban tewas menjadi 68 orang, 64 di antaranya tentara, tiga warga sipil, serta seorang pekerja asal Thailand.
SUMBER
tanggapannya agan dan mbaknya gimana nih ?
walah walah parah sekali sih ini
Dikutip dari: http://adf.ly/rRANs


