SITUS BERITA TERBARU

Pagi Dibuka, Sore Disegel

Saturday, August 30, 2014


Beruntung Pemerintah Kota Bogor bertindak cepat. Kekesalan pengendara di sepanjang Jalan Raya Dramaga Bogor akhirnya tertahan dengan kehadiran puluhan petugas Satpol PP. Di bawah komando Eko Prabowo, satu pleton pasukan Satpol PP akhirnya menghentikan paksa beroperasinya Giant Supermarket yang membuat macet jalan.

Meski belum mengantongi izin lengkap, kemarin, pihak "Giant Ekstra Supermarket" memaksa untuk melakukan opening atau memulai usaha di jalur jalan yang terkenal sebagai kawasan "zona kuning" itu.
Sekitar pukul 09:00 WIB, manajemen Giant mengadakan acara peresmian. Peresmian pasar modern yang beralamat di Jalan Raya Dramaga, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor ini dihadiri sejumlah tamu undangan dan perwakilan Muspika Bogor Barat. Saat peresmian, kemacetan belum terlalu parah. Namun, setelah sekitar satu jam beroperasi, kepadatan kendaraan mulai terasa.
Pantauan Metropolitan, jalur lalu lintas dari arah Bogor menuju Dramaga mulai merayap. Kepadatan dimulai dari simpang tiga yang menuju terminal Bubulak. Pun demikian yang terjadi dari arah Dramaga, kemacetan dimulai dari perempatan kampus IPB, mengular hingga simpang pos polisi SD Insan Kamil. Sejumlah polisi dan security Giant terlihat sibuk mengatur keluar masuk kendaraan di depan Giant. Kepadatan kendaraan pun semakin lama semakin mengular panjang. "Semoga pengusaha dan pejabat yang kasih izin Giant beroperasi masuk neraka. Sudah tahu ini jalan neraka, tiap hari macet, eh malah tambah ada mall lagi," keluh Yeni Setiawati (35), pengguna jalan, warga Tegalloceng, Kelurahan Margajaya, Kota Bogor.
Beberapa jam kemudian atau selepas salat Jumat, Plt Kasatpol PP Kota Bogor Eko Prabowo, mendadak memberi kabar kepada para wartawan. Pihaknya sedang meluncur ke Giant Dramaga. Eko mengaku kedatangannya atas instruksi Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman guna mempertanyakan surat izin operasi Giant.
Saat didatangi aparat, Project Manager Giant Dramaga, Hermantio, saat itu tampak pucat. "Kami ingin lihat izin yang Anda punya itu sudah sejauh mana," tanya Eko kepada Hermantio.
Eko menambahkan, jika izin HO belum dimiliki maka segala macam bentuk kegiatan jual beli tidak boleh dilakukan. Kegeraman pejabat esselon II ini pun bertambah saat mengetahui izin HO yang diperlihatkan Giant Dramaga ternyata manipulatif. "Loh ini kan izin HO Giant Yasmin, kenapa dikasih ke saya," ujar Eko sembari melotot.
Project Manager Giant Dramaga, Hermantio, saat itu tersungkur dan tidak berdaya menanggapi gertakan dari Kasatpol PP Kota Bogor itu. Dirinya terlihat pucat pasi dan enggan melihat ke mata kepala penegak perda tersebut.
Eko menegaskan, mulai besok (hari ini) Giant Dramaga harus tutup total. "Surat peringatan pertama akan diberikan kepada Giant Dramaga, kalau besok masih buka berarti sudah melanggar dan SP 2 menanti,"ucapnya.
Secara penegakan Perda Kota Bogor, Giant Dramaga sudah melanggar dua perda. Yaitu, Perda Nomor 7 2011 tentang Izin Gangguan dan Perda Nomor 5 tahun 2009 Tentang Pendaftaran Perizinan di Bidang Perindustrian Perdagangan
Sementara itu, Project Manager Giant Dramaga, Hermantio menuturkan pihaknya akan menjalankan seluruh rekomendasi setelah grand opening. "Pengerjaan dari rekomendasi sendiri kan tidak bisa cepat dan butuh waku. Itu lah kenapa kami bikin surat perjanjian di atas materai untuk menyanggupi semua rekomendasi setelah peresmian," kilahnya.

NGADU KE JOKOWI

Giant Dramaga tetap memaksakan untuk membuka usahanya walaupun belum memiliki izin HO dan menjalankan 29 rekomendasi dari Pemkot Bogor. Hal ini tentu membuat rakyat makin frustasi atas ketidakberdayaan para pemimpin atas kekuasaan pengusaha yang arogan. Karena itu warga Margajaya berniat mengadukan persoalan Giant ini ke Presiden terpilih Jokowi.
Ade Somantri Ketua RT 01/05 Kelurahan Margajaya mengatakan, sudah terbukti Giant melecehkan pemerintah kota dan aparatnya, namun seolah tidak berdaya. Jelas-jelas Giant tidak memiliki izin lingkungan yang sah masih saja dibiarkan beroperasi. Hukum dan peraturan seolah telah dipermainkan oleh aparat dan pemimpin Bogor dengan membiarkan Giant beroperasi. "Dan jangan salakan rakyat jika kami membuat anarki," ancamnya.
Melalui Jokowi, pihaknya akan mengadukan Giant dan meminta bantuannya untuk membongkar Giant di Jalan Raya Dramaga. (ger/sol)

sumber : Metro Online



Link: http://adf.ly/raDb3
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive