sumber: http://m.inilah..com/read/detail/213...an-naikkan-bbm
INILAHCOM, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani, belum mau dikatakan kalau Presiden terpilih Jokowi akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Puan mengatakan, saat ini Presiden RI masih Susilo Bambang Yudhoyono. Kalaupun ada opsi kenaikan, akan dilihat lagi setelah Presiden terpilih Jokowi dilantik.
"Jadi tidak bisa bilang menaikkan (BBM), dilantik saja belum. Presidennya saja masih Pak SBY," kata Puan, digedung DPR, Jumat (29/8/2014).
Dia menambahkan, pihaknya akan kembali mengkaji dampak penaikan harga BBM ini. Kajian ini nantinya, akan menjadi pertimbangan bagi Jokowi yang akan dilantik oleh MPR pada Oktober 2014.
"Kita menaikkan atau tidak menaikkan nanti lihat setelah dilantik," ujarnya.
Saat ini, lanjut Puan pihaknya memang sengaja memunculkan wacana kenaikan harga BBM. Agar bisa dilihat manfaatnya seperti apa
"Tapi kan apa namanya wacana bagaimana membangun bangsa ke depan harus diperhatikan, dalam artian kalau kita naikkan bagaimana buat bangsa ini, apakah konsumsi harus kita kembalikan produktifitas, apa yang menjadi cita-citakan di APBN," jelasnya.
Sebelumnya SBY menolak permintaan Jokowi untuk menaikkan harga BBM di akhir periode kepemimpinannya. Penolakan itu terjadi pada pertemuan empat mata antara Presiden SBY dengan Jokowi di Bali, Rabu (27/8/2014).
Jokowi sendiri mengaku siap untuk menaikkan harga BBM. [gus]
INILAHCOM, Jakarta - Politikus Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki standar ganda dalam berpolitik.
Beberapa di antaranya tentang panitia khusus pemilihan Presiden (pansus pilpres) dan tentang rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Pertanyaan saya, sudah ada putusan MK, loh dulu juga sudah ada putusan MK (soal daftar pemilih tetap), tapi Pansus DPT juga terjadi, kenapa sekarang menggunakan standard berbeda dengan yang lalu. Dulu nolak BBM, kok terus sekarang setuju naikkan BBM. Jadi ini negara cemen, gitu kalau saya sebut, orang munafik gitu," tandas Agun di Gedung DPR Senayan Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2014).
Ketua Komisi II DPR ini menambahkan, sesuatu yang tidak terjadi, DPR bisa membentuk pansus apalagi dengan suatu kejadian yang sudah terjadi.
"Kalau benar kenapa mesti takut. Ya kan, kalau takut, ada apa," ujarnya.
"Jadi itu (pansus) kan sesuatu yang konstitusional, sekarang saya tanya, pansus itu konstitusional nggak, ya ngga apa-apa," kata dia. [yeh]
Sumber: http://m.inilah..com/read/detail/213...-standar-ganda
REPUBLIKA.CO.ID, DILI -- Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung menganggap lucu pihak-pihak yang mendesak agar pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan harga BBM di ujung pemerintahannya. Padahal sebelumnya, pihak-pihak itulah yang secara keras menolak jika Presiden SBY akan menaikkan harga BBM.
"Orang-orang yang sekarang ini meneriakkan agar harga bbm dinaikkan adalah orang-orang yang dulu menolak kenaikan harga BBM. Jadi ini sesuatu yang lucu," katanya sini di Dili, Selasa malam (26/8).
Ia mengingatkan, pemerintah SBY sudah beberapa kali menaikkan harga BBM. Pada akhir masa jabatannya, hal tersebut tidak akan dilakukan. Apalagi dalam dua tahun belakangan pemerintah sudah menaikkan beberapa komoditas.
Di antaranya harga BBM naik 33 persen pada 2012, tarif dasar listrik (TDL) yang juga naik per tiga bulan sejak tahun lalu dan dalam waktu dekat ada rencana menaikan harga gas elpiji 12 kilogram. "Pemerintah tidak ingin membebani masyarakat," katanya.
Ia juga menyindir anggapan pemerintahan SBY akan memberikan beban dan bom waktu pada pemerintahan selanjutnya. Menurut dia, justru ketika kebijakan strategis seperti menaikkan harga BBM diambil, maka akan membebani pemerintahan Jokowi-JK.
Sebab, kenaikan harga BBM hampir pasti dibarengi dengan kenaikan harga komoditas lainnya, terjadi inflasi, bahkan menambah angka kemiskinan.
Sumber: http://m.republika.co.id/berita/nasi...ekarang-dukung
PDI P dan Jongosnya betul2 kaum munafik sejati
#melawanlupa
Link: http://adf.ly/rZs4y
