SITUS BERITA TERBARU

M.S. Hidayat Yakin SBY Menaikkan Harga BBM

Thursday, August 28, 2014

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat yakin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan harga bahan bakar minyak sebelum pemerintahan berakhir. "Saya optimistis," katanya, Rabu, 27 Agustus 2014. (Baca: M.S. Hidayat: BBM Lebih Baik Dinaikkan SBY)

Dia menceritakan kenangan bersama SBY pada masa transisi kepemimpinan dengan presiden sebelumnya, Megawati Soekarnoputri. Hidayat yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia diundang rapat oleh SBY membahas kenaikan harga BBM bersubsidi. "Jadi dia atasi sendiri. Inget enggak, terus dia naikkan dua kali berturut-turut," katanya. (Baca: SBY-Jokowi Tak Khusus Bahas Harga BBM)

Presiden SBY, kata dia, ingin menggandeng Joko Widodo sebagai presiden terpilih untuk membicarakan kenaikan harga bahan bakar sebagai upaya mengurangi anggaran subsidi BBM pada pertemuan di Bali. "Apa yang dibicarakan, mau dinaikkan kapan, skemanya seperti apa. Saya kira beliau (SBY) sudah siap bicarakan seperti itu," katanya.

Hidayat mengatakan Presiden SBY dan Jokowi dapat menyepakati beberapa hal berkaitan dengan kenaikan harga BBM bersubsidi yang menjadi beban anggaran pada pertemuan tersebut. Menurut dia, skema subsidi dapat diubah menjadi bantuan kepada orang daripada pada barang (bensin Premium). (Baca:Pasokan Telat, SPBU di Banyuwangi Tutup)

"Orangnya ditentukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), kategorinya yang miskin dan enggak mampu siapa. Terus dapat apa," katanya. Ihwal waktu kenaikan BBM, kata dia, bergantung pada kesepakatan antara SBY dan Jokowi. Selain itu, harus mempertimbangkan saat situasi inflasi rendah untuk menaikkan harga.

Dia memuji niat baik presiden terpilih dengan presiden yang masih menjabat untuk menjalani transisi pemerintahan dengan baik dan lancar. Dalam proses transisi pemerintahan, kata dia, kedua pemimpin dapat membicarakan hambatan-hambatan strategis nasional ke depan.

"Menurut saya, yang strategis adalah rencana mencabut subsidi secara bertahap dengan menaikkan harga BBM," katanya.

sumber

MS Hidayat: Idealnya Memang Harus Ada Kenaikan Harga BBM

Jakarta -Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat setuju harga BBM bersubsidi harus dinaikkan. Hidayat menilai, peluang kenaikan harga dilakukan pada awal tahun depan di pemerintahan Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi).

"Mudah-mudahan dalam waktu 2 bulan ini bisa. Menurut saya di awal tahun depan bisa dilakukan. Di awal tahun depan itu inflasi rate-nya masih rendah," kata Hidayat ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Dikatakan Hidayat, kenaikan BBM mutlak harus dilakukan, namun harus dilakukan di waktu yang tepat. "Idealnya memang pasti harus ada kenaikan. Hanya timing-nya kapan, karena meskipun kita ingin segera tapi persiapannya itu makan waktu," katanya.

Mantan Ketua Kadin ini mengungkapkan, perlu dilakukan persiapan yang matang. Persiapan ini menurutnya adalah pemberian subsidi kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, tidak seperti saat ini yang salah sasaran.

Masyarakat yang berhak itu, lanjut Hidayat, sudah diinventarisasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Jadi jika pemerintah ingin segera menaikkan harga BBM, maka persiapan pemberian kompensasi itu harus segera dilakukan.

"Mesti ada sebagian yang harus menerima itu harus dibantu, kepada masyarakat. Kecuali memang sudah ada persiapannya," jelasnya.

Kenaikannya pun menurut Hidayat harus dilakukan secara bertahap karena untuk menghindari gejolak yang di masyarakat.

Hidayat yakin pertemuan Presiden SBY dan Presiden Terpilih Jokowi saat ini di Bali membahas mengenai subsidi BBM.

"Kalau membahas APBN, pasti sentralnya adalah subsidi. Mudah-mudahan keduanya punya pemikiran yang sama mengenai kenaikan BBM," katanya

sumber



Link: http://adf.ly/rWWWv
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive