
Perempuan ini diculik dari rumahnya di Mosul. Dia dibawa dengan bus ke penjara selama 3 hari, kemudian dipindahkan ke lokasi yang yang diduga sebagai tempat dia menelepon keluarganya.
Dikutip dari Daily Mail pada Rabu 20 Agustus 2014, ini pertama kalinya ada telewicara yang dilakukan korban penculikan dari penjara milik ISIS. Perempuan ini menceritakan, ada seorang perempuan hamil yang bersamanya mengatakan lebih baik jet tempur datang meledakkan bom di sini dan menyelematkan kami atau membunuh kami semua. Lebih baik mati daripada dipaksa harus hidup dengan kelompok ISIS.
Kekejaman yang dilakukan ISIS terhadap perempuan-perempuan yang mereka culik di antaranya, meminta dokter melakukan tes keperawanan kepada para tahanan untuk memastikan bahwa mereka "layak" untuk para militan. Kemudian pemimpin ISIS menyetujui adanya "Jihad Al Niqah", aturan yang memperbolehkan para militan ISIS memilih perempuan yang dia inginkan untuk jadi budak seks. Perempuan dan anak yang ditahan juga bisa dijual untuk menjadi budak atau didiamkan hingga mati kelaparan.
Berdasarkan laporan dari aktifis Yazidi, para sandera yang diculik oleh ISIS, ditempatkan di penjara, sekolah, masjid, rumah sakit bahkan di rumah pribadi yang berada dibawah kendali ISIS.
Faysal Sherif, 27 tahun, mahasiwa program master di universitas Turki, mengatakan ISIS telah menculik istri dan anaknya. Istrinya yang membawa telepon genggam sempat memberi kabar kepadanya.
Istrinya berujar berada di penjara Telafar selama 12 hari, kemudian dipindahkan ke sebuah sekolah. Mereka harus memilih antara pindah agama atau mati kelaparan. Banyak anak-anak yang diculik menderita dehidrasi dan diare.
Shivan, seorang pejuang Yazidi yang bergabung dengan tentara Irak, melaporkan ISIS menculik 700 orang dari 3 kota. Mereka mengambil perempuan dan anak-anak, dan membunuh semua laki-laki. Mereka yang diculik berada di penjara Talafar, penjara di Badash dan Mosul.
Dikutip dari: http://adf.ly/rN95s


