Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Pedagang Kaki Lima di Kota Tua Bakal Dirazia

Sunday, August 3, 2014
Pedagang Kaki Lima di Kota Tua Bakal Dirazia



Keberadaan pedagang kaki lima di kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, bakal segera ditertibkan. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan penertiban akan dilakukan setelah hal yang sama diterapkan pula untuk pedagang kaki lima di kawasan Monas, Jakarta Pusat. "Nanti setelah ini kawasan Kota Tua akan menyusul ditertibkan," katanya kepada Tempo, Sabtu, 2 Agustus 2014.

Kukuh mengatakan keberadaan PKL di Kota Tua sudah makin semrawut dan tidak teratur. Kondisi itu membuat kawasan wisata sejarah tersebut menjadi kotor dan menimbulkan kesan kumuh. Apalagi pedagang sudah tidak ragu-ragu lagi untuk berjualan di Taman Fatahillah yang menjadi pusat daya tarik pengunjung. "Memang sekarang PKL itu sudah makin berani, jadi kami juga harus tegas," ujarnya.

Namun Kukuh menolak menyebutkan waktu pelaksanaan penertiban itu. Penertiban itu rencananya bakal dilakukan tanpa pemberitahuan untuk memberikan efek jera dan efek kejut kepada pedagang yang masih nakal.

Menurut dia, penertiban itu akan dilakukan langsung oleh Satpol PP Jakarta Barat pada pekan depan. Dia juga menyatakan Satpol PP dari wilayah lain siap membantu apabila memang penertiban PKL Kota Tua memerlukan tambahan tenaga. Seperti penertiban PKL Monas yang dibantu ratusan personel dari lima wilayah. "Untuk Monas, Satpol PP provinsi dibantu seratus personel dari tiap wilayah, jadi Kota Tua bisa saja seperti itu," katanya.

Pantauan Tempo, kondisi PKL di kawasan Kota Tua makin semrawut dan tidak teratur. Pedagang kian berani berjualan di tengah Taman Fatahillah dengan menggelar lapak berupa meja-meja beserta kursinya. Padahal kondisi Kota Tua sebelum bulan Ramadan masih lebih tertib karena pedagang cuma berjualan di depan area museum.

Sampah-sampah yang berserakan pun menjadi pemandangan yang jamak ditemui di kawasan wisata itu. Perilaku pengunjung yang tidak tertib juga menjadi penyebab banyaknya sampah yang berserakan. Padahal tempat sampah yang disediakan oleh pengelola Kota Tua cukup banyak dan tak satu pun dalam kondisi penuh.

Menurut Fikri Ramadhani, 38 tahun, penjual aksesori telepon genggam, kondisi Taman Fatahillah yang kian ramai sudah mulai terjadi sejak pertengahan Juli 2014 lalu. Meningkatnya pengunjung, dia mengatakan, menjadi alasan pedagang yang makin nekat. Apalagi tidak ada aparat Satpol PP yang berjaga di kawasan tersebut pada malam hari atau selepas pukul 20.00.

Hal serupa disampaikan oleh Wahyu Fadillah, 33 tahun, penjual gantungan kunci. Dia ikut "meramaikan" Taman Fatahillah karena tidak ada satu pun petugas yang memberikan peringatan. "Apalagi pengunjung juga ramai, jadi bisa banyak yang beli dagangan," ujarnya.

Laki-laki bertubuh kurus itu juga mengaku tidak khawatir jika suatu saat akan ada penertiban oleh Satpol PP. Menurut dia, barang dagangannya yang mudah dibawa tidak akan merepotkan jika harus kabur dari penertiban petugas. "Mungkin kalau yang berjualan pakai gerobak agak susah nanti," katanya.

SUMBER

gimana nih menurut agan dan mbaknya ?
ini kan termasuk tempat wisata yang ramai kenapa ga coba di alihkan kemana biar pedagangnya bisa mindah dimana dan rapih



Dikutip dari: http://adf.ly/qoVTH
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive