Adit ikut berdemo karena diajak oleh beberapa temannya yang usianya sudah lebih besar,Coki. Seusai demo, Coki bercerita bahwa ia ikut semata-mata agar dapat menyumpal perut dan mendapat tambahan uang. Sambil jemarinya mengetik-ngetik handphone ia mengutarakan alasannya rela berpanas-panasan di depan MK.
"Lumayan buat makan dapetlah 100 ribu. Itu juga belum dipotong sama korlapnya yang ngajak kita. Nih dia dapet 30 ribu buat jajan," ujarnya sambil menunjuk Adit.
Ekspresi Adit sontak berubah, ia tersipu malu sambil menggaruk-garuk kepalanya. Ketika ditanya apakah bolos sekolah karena ikut demo, Adit mengaku sudah pulang. Agar orang tuanya tidak khawatir, ia beralasan ingin main.
"Udah pulang sekolah dong, bilang aja mau maen," jawabnya polos.
Di dalam rombongan remaja tersebut, ada pula Angga yang umurnya tidak berbeda dari Adit , 16 tahun. Keduanya hanya ikut-ikutan tanpa tau apa yang mereka orasikan. Ajakan berdemo didapat Angga dari sms (pesan singkat) pada malam hari.
"Di-SMS katanya ada demo, suruh pake baju rapih sama sepatu. Tapi ga boleh buat ribut-ribut. Ngapain juga ribut, bayarannya cuma kecil. Takutlah. Katanya sih demo pencoblosan curang," cetus Angga.
Berbeda dengan Adit dan Angga yang berdemo karena diajak teman dekatnya. Keterlibatan anak-anak dan remaja untuk berdemo juga tidak lepas dari peran orang tua. Remaja Putri bernama Yanda berumur 15 tahun dari Bukit Duri datang bersama ibunya.
Seraya mengipas-ngipas kegerahan karena teriknya panas Yanda mengeluhkan pada ibunya kenapa mereka tak kunjung mendapat makan siang. Mereka enggan membeli mie dari pedangang asongan karena harganya lebih mahal dan memilih menunggu jatah pembagian makan. Ibunya mengajak dirinya karena Yanda sudah putus sekolah.
Seorang ibu yang berasal dari Gajah mada serta enggan menyebut namanya mengutarakan bahwa ada ketentuan pada hari pertama mengenai larangan mengajak anak-anak di bawah umur 17 tahun untuk berdemo. "Di bawah 17 tahun ga boleh diajak, lagian jatah makan buat anak-anak ga ada. Satu nasi bungkus dihitung per kepala," ungkapnya.
SUMBER
Menggadaikan Masa Depan Bangsa dan Negara Demi Seratus Ribu Rupiah dan Nasi Bungkus/KFC
Dikutip dari: http://adf.ly/r90il


