INILAHCOM, Jakarta - PDI Perjuangan mulai berubah pikiran dalam membentuk poros koalisi. Sebab sebelumnya PDI Perjuangan ingin membentuk koalisi ramping dengan melibatkan dua parpol saja.
"Saya ingin koalisi ramping. Tapi rampingnya jangan diartikan dua, tiga partai. Lima, enam partai tidak masalah asalkan kita sepakat," ujar Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2014).
Dia mengatakan, rencana awal PDI Perjuangan membentuk koalisi di pilpres memang tidak akan melibatkan banyak parpol. Sebab PDI Perjuangan tadinya hanya akan mengajak Partai Nasional Demokrat saja untuk berkoalisi.
"Tapi nambah PKB. Tapi dengan beberapa pertimbangan kalau bisa nambah lagi antara PKB dan PPP. Akhirnya PKB kan iya PPP kan tidak. Ya sudah kalau mendadak ada yang mau gabung dua, tiga partai lagi. Kami tunggu sampai sisa waktu," ungkapnya.
"Saya ingin koalisi ramping. Tapi rampingnya jangan diartikan dua, tiga partai. Lima, enam partai tidak masalah asalkan kita sepakat," ujar Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2014).
Dia mengatakan, rencana awal PDI Perjuangan membentuk koalisi di pilpres memang tidak akan melibatkan banyak parpol. Sebab PDI Perjuangan tadinya hanya akan mengajak Partai Nasional Demokrat saja untuk berkoalisi.
"Tapi nambah PKB. Tapi dengan beberapa pertimbangan kalau bisa nambah lagi antara PKB dan PPP. Akhirnya PKB kan iya PPP kan tidak. Ya sudah kalau mendadak ada yang mau gabung dua, tiga partai lagi. Kami tunggu sampai sisa waktu," ungkapnya.
Tjahjo menambahkan, PDI Perjuangan masih membuka pintu koalisi bagi parpol yang belum menentukan sikap politiknya. Sebab sebelum pengumuman Cawapres peluang berkoalisi masih terbuka lebar.
"Mau bergabung kan tidak harus menunggu deklarasi cawapres. Tiap saat itu bisa. Mau gabung setelah tanggal 20 Mei kalau tidak dapet boarding pass, kami sebagai tuan rumah kalau ada yang dateng kan tidak bisa langsung ditolak," tandasnya. [ton]
sumber
Janji mengurus Jakarta selama 5 tahun dikhianati
Belum sebulan koar-koar koalisi ramping, eh kok sekarang nelen ludah sendiri
Apakah orang-orang yang munafik seperti ini yang bakal kita percayakan memimpin negeri ini ?
TANYA DAN RENUNGKAN DALAM HATIMU




