TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar mengakui telah membuat ruang karaoke di rumah dinas Widya Chandra, Jakarta Selatan. Menurut dia, awalnya ruangan itu merupakan kamar tidur biasa yang kemudian dilengkapi dengan DVD player dan seperangkat monitor.
"Nah, itulah yang kemudian disebut ruang karaoke karena di tembok-tembok itu dipasang alat peredam agar suara tidak mengganggu keluar," kata Mahfud ketika bersaksi untuk bekas Ketua MK Akil Mochtar dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 5 Mei 2014. Di balik tembok ruangan itulah Akil disebut menyimpan duit Rp 2,7 miliar.
Menurut Mahfud, di balik peredam itu bukan tembok, melainkan lemari yang melekat ke tembok. Jadi bisa digunakan untuk menyimpan berbagai barang, termasuk uang, DVD, atau baju. "Itu sebenarnya yang mengatakan waktu itu tembok penyidik. 'Bapak, di tembok ruang karaoke Bapak ada uang'. Lalu saya katakan ke wartawan, 'Ada tembok apa'. Tapi yang saya tahu itu memang lemari yang melekat ke tembok," ujarnya. (Baca: Kisah Foto Muhtar Ependy di Ruangan Akil Mochtar)
Alat peredam itu, kata Mahfud, dipasang pada September 2008. Harganya juga tidak mencapai Rp 2 juta. "Dan pintu itu bisa dibuka sehingga seakan-akan kelihatan tembok kalau dari luar, tapi sebenarnya itu lemari yang melekat seperti di hotel-hotel," ujar pria yang digadang-gadang sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo ini. Dia menuturkan luas lemari itu 1,5 meter dengan tinggi 2 meter.
Padahal, beberapa waktu lalu setelah KPK menggeledah rumah dinas Akil, persoalan uang ini pertama kali diungkap oleh Mahfud. Menurut dia, Akil menyimpan duit di balik tembok ruang karaoke agar tak terlacak siapa pun. "Saya kan dulunya punya ruang karaoke. Sekarang tembok-temboknya itu dijadikan tempat untuk menyimpan uang," kata Mahfud saat itu. (Baca: Idrus dan Setya Akui Bahas Sengketa Pilgub Jatim)
Sumber
Memang setelah stress sidang paling enak kalau karaokean ...
