Mujipah, justru merasa pegal-pegal dan jatuh sakit, bila sehari tidak makan puntung rokok. Kebiasan buruk ibu ini sudah dilarang oleh suami dan tetangganya. Namun, ia tetap saja ketagihan memakan putung rokok tersebut.
Warga Desa Curah Dukuh, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, berbeda dengan ibu lainnya yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya. Dia doyang mengkonsumsi puntung rokok sebanyak 30 batang per hari.
Ibu dua anak tersebut, mencari puntung rokok setiap pulang dari sawah. Sambil menyusuri jalan desa terpencil, Mujipah mulai mengumpulkan rokok mulai dari jenis filter hingga kretek.
Setelah mendapatkan, puntung dibawa ke rumahnya untuk dimasukan ke dalam mulut dan dikunya hingga lembut terus ditelan. Meski demikian, tak tersedak padahal tanpa minum air putih. �Kebiasaan ini, sudah berlangsung sejak 20 tahun lalu,� kata Mujipah, Senin (12/5/2014).
Dia mengaku, punya hobi mengunyah puntung rokok saat anak pertamanya masih berusia enam bulan dan saat melampiaskan kekeselahan setelah dengan Mujib (48) suaminya.
Namun, ia menjadi ketergantungan dengan putung rokok ini hingga terus dikonsumsi. Menurutnya, bila tak mengkonsumsi putung rokok, bisa merasa lemas capek-capek di sekujur tubuhnya dan panas langsung sakit.
�Keluarga dan tetangga hanya bisa pasrah dengan kebiasaannya. Bahkan, dia tak sungkan-sungkan mencari putung rokok di warung kopi dan tempat tongkrongan orang yang merokok layaknya orang kurang waras,� ungkap kerabat Mujipah, yakni Nafiah
Dokter Puskesmas setempat pun, mengaku kaget atas prilaku aneh Mujipah. �Orang yang mengkonsumsi putung rokok, secara medis tak ada masalah untuk pencernaan dan kesehatan tubuh. Namun, tak bergizi,� kata Kepala Puskemas Kraton, Dokter Mahfud.
Hobi Mujipah mengunyah puntung rokok membuat warga menyebutnya, 'si pemakan puntung rokok."
Sumber: http://surabaya.okezone.com/read/201...-puntung-rokok
