Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad enggan menjawab tegas saat ditanya mengenai kesediaannya untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang maju sebagai calon bakal presiden dari PDI-Perjuangan. Abraham dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla diisukan sebagai bakal calon wakil presiden bagi Jokowi.
Saat disinggung peranannya yang masih diperlukan KPK dalam memberantas tindak pidana korupsi, Abraham mengatakan bahwa di KPK banyak orang hebat. Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, ini menyebut dirinya biasa saja.
"Di KPK banyak orang hebatnya, seperti Pak BW (Bambang Widjojanto), BM (Busyro Muqoddas), Zul (Zulkarnain), Adnan Pandu Praja, penyidik, semua hebat-hebat. Kalau saya ini orang biasa-biasa saja," kata Abraham saat dikatakan bahwa KPK masih membutuhkan dirinya.
Namun, ketika ditegaskan lagi apakah sudah menyatakan bersedia untuk mendampingi Jokowi, Abraham tidak menjawab. Dia juga mengaku tidak berada di Makassar ketika Jokowi berkunjung ke Makassar dua hari lalu.
Saat ditanya mengenai posko Sahabat Abraham yang sudah berdiri di Makassar, Abraham mengaku tidak tahu. "Saya tidak tahu soalnya saya di Jakarta, tidak tahu perkembangan di Makassar," ucapnya.
Nama Jusuf Kalla dan Abraham Samad sebagai kandidat bakal cawapres Jokowi semakin menguat karena Gubernur DKI Jakarta itu akan mengunjungi Manado dan Makassar. Makassar merupakan kota asal Jusuf Kalla dan Abraham Samad. Sebelumnya, Jokowi sempat mengatakan bahwa pendampingnya berasal dari luar Pulau Jawa.
Sumber: http://jambi.tribunnews.com/2014/05/12/bersediakah-abraham-samad-jadi-wakil-jokowi
Berat untuk Jokowi dapat suara banyak diluar Pulau Jawa terutama Indonesia Timur yang notabene agak antipati dengan suku Jawa yang dianggap 'Penjajah Lokal'.
Suara Prabowo justru banyak di Indonesia Timur karena isu sentral bahwa Prabowo ada keturunan Indonesia Timur (Manado Tionghoa).
Abraham Samad memang bukan tokoh yang punya bassis massa tapi dia punya simpatisan fanatik KPK di seluruh Indonesia alias CICAK FANATIK.
Mahmud MD bagi orang diluar Pulau Jawa masih dianggap Jawa banget dan akan jadi momok menakutkan bagi pemilih diluar Pulau Jawa maupun pemilih di Pulau Jawa yang bersuku bukan Jawa.
Yang pasti kalau A.S terpilih jadi Wapres bareng Jokowi sebagai Presiden nanti siap2 koruptor masuk bui semua karena A.S pegang data2 koruptor se-Indonesia.
Itung2 PDI P bales dendam,jangan lupa waktu SBY/Demokrat naik 10 tahun lalu dengan Program 100 hari kerjanya begitu banyak Anggota Dewan dari PDI P dan Golkar yang dibui sama Kejaksaan maupun KPK
