Masa kerjasama pengolahan (tolling) antara PT Pertamina dan kilang PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) berakhir Selasa (20/5) kemarin. Aksi penghentian kilang TPP itu bisa memicu anggapan PT Pertamina merugikan negara, sebab di TPPI terdapat uang negara.
Demikian ungkap Ketua Serikat Pekerja PT TPPI Suryadi, yang menyebutkan penghentian kerjasama seluruh operasi kilang TPPI masih berkaitan dengan pengolahan kondensat dan minyak mentah menjadi BBM dan petrokimia akan dihentikan.
"Betul, itu yang disampaikan general manager kepada kami," bebernya dalam surat elektroniknya, Selasa (27/5) di Jakarta.
Demikian ungkap Ketua Serikat Pekerja PT TPPI Suryadi, yang menyebutkan penghentian kerjasama seluruh operasi kilang TPPI masih berkaitan dengan pengolahan kondensat dan minyak mentah menjadi BBM dan petrokimia akan dihentikan.
"Betul, itu yang disampaikan general manager kepada kami," bebernya dalam surat elektroniknya, Selasa (27/5) di Jakarta.
Jika, lanjutnya, kerjasama tolling ini tersebut tidak ada kejelasan dari Kementerian BUMN dan PT Pertamina terkait masa depan pengelolaan kilang TPPI, peluang TPPI dipailitkan akan besar. Selain itu, kalau dalam operasi independennya nanti TPPI mengalami kerugian dan tidak mampu membayar utangnya terhadap para kreditur, pihak-pihak yang tak ingin kilang TPPI diambil alih oleh negara bisa bisa mengajukan pailit.
Upaya itu, sambungnya, berarti potensi kerugian negara berupa hilangnya aset atau piutangnegara di TPPI sebesar US 1 miliar makin besar.
Sumber

Panasbung, Panastak gimana nih, bantuin donk...


