Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Ini Surat Terakhir Pahlawan Usman dan Harun kepada Ibunda Sebelum Dieksekusi

Tuesday, February 11, 2014
Menjelang dihukum mati oleh Singapura, dua pahlawan Dwikora Usman Janatin dan Harun Madahar sempat mengirimkan surat terakhir kepada ibunda masing-masing. Keduanya memberitahukan gagalnya diplomasi dan ditolaknya permohonan pengampunan Pemerintah Indonesia oleh Singapura.

Yang mengharukan, keduanya juga mengabarkan kapan pelaksanaan hukuman mati dilaksanakan. Usman dan Harun dihukum mati setelah tertangkap paska pengeboman gedung MacDonald House di Singapura, yang menewaskan 3 orang dan 33 lainnya luka-luka. Kedua nyaris lolos dari perairan Singapura menggunakan kapal motor, namun di tengah laut kapal motornya mogok. Surat asli Usman dan Harun disimpan di Museum ABRI, Jakarta. Berikut transkripnya:

Surat Usman Janatin kepada Ibunda Haji Mochamad Ali

Dihaturkan:
Bunda ni Haji Mochamad Ali
Tawangsari.

Dengan ini anaknda kabarkan bahwa hingga sepeninggal surat ini tetap mendo'akan Bunda, Mas Choenem, Mas Matori, Mas Chalim, Ju Rochajah, Ju Rodiijah + Tur dan keluarga semua para sepuh Lamongan dan Purbalingga Laren Bumiayu.

Berhubung rayuan memohon ampun kepada Pemerintah Republik Singapura tidak dapat dikabulkan maka perlu ananda menghaturkan berita duka kepangkuan Bunda dan keluarga semua di sini bahwa pelaksanaan hukuman mati ke atas ananda telah diputuskan pada 17 Oktober 1968 Hari Kamis Radjab 1388.

Sebab itu sangat besar harapan anaknda dalam menghaturkan sudjud di hadapan bunda, Mas Choenem, Mas Madun, Mas Chalim, Jur Rochajah, Ju Khodijaht Turijah para sepuh lainnya dari Purbolingga Laren Bumiayu Tawangsari dan Jatisaba sudi kiranya mengickhlaskan mohon ampun dan maaf atas semua kesalahan yang anaknda sengaja maupun yang tidak anaknda sengaja.

Anaknda di sana tetap memohonkan keampunan dosa kesalahan Bunda saudara semua di sana dan mengihtiarkan sepenuh-penuhnya pengampunan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Anaknda harap dengan tersiarnya kabar yang menyedihkan ini tidak akan menyebabkan akibat yang tidak menyenangkan bahkan sebaliknya ikhlas dan bersukurlah sebanyak-banyaknya rasa karunia Tuhan yang telah menentukan nasib anaknda sedemikian mustinya.

Sekali lagi anaknda mohon ampun dan maaf atas kesalahan dan dosa anaknda kepangkuan Bunda Mas Choenem, Mas Matori, Mas Chalim, Ju Rochajah, Ju Pualidi , Rodijah, Turiah dan keluarga Tawangsari Lamongan Jatisaba Purbolingga Laren Bumiayu.

Anaknda,
Ttd.
(Osman bin Hadji Ali)

Sumber: Surat Osman
Surat Harun
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive