SITUS BERITA TERBARU

[Warga Semakin Beringas] Bocah SD di Keroyok Warga, Polisi Buru Pelaku

Thursday, February 27, 2014
Semalam, Arek SD Dihajar Belasan Warga Gunungsari

Tadi malam (25/2/2014), kampung Gunungsari I gang 1 Surabaya digegerkan aksi penghakiman massa. Korbannya Rulli (14 tahun), arek Bumiarjo gang Lebar, Joyoboyo dan rekannya, Nur Kholis (13 tahun). Rulli yang terjatuh saat dibonceng Nur Kholis dihajar warga hingga berdarah-darah. Dikira warga, anak di bawah umur ini pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor). Padahal, kedua bocah ini justru korban percobaan perampasan motor yang dilakukan oleh tiga orang yang tidak mereka kenal. Bagaimana bisa warga salah sasaran? Berikut ini pengakuan korban dan warga Gunungsari.

Narendra Bakrie, SURABAYA

Menurut Nur Kholis, korban selamat dari aksi massa. Awalnya, dia berangkat dari rumahnya (Bumiarjo gang lebar, Joyoboyo) bersama Rulli menggunakan motor Yamaha Vega untuk menuju lapangan Makodam untuk kumpul bersama teman-temannya. Namun saat mereka berdua sampai di Gunungsari 1 sekitar pukul 20.30 Wib, ada 3 orang tak dikenal yang memakai motor Satria memepet korban. Saking takutnya, kedua bocah inipun menahan laju mereka. "Ayo minggir, ikut kita ke kantor," ujar Nur Kholis menirukan salah satu pelaku yang memepetnya.

Namun, kedua bocah ini nekad memacu motornya untuk meminta pertolongan warga. Namun pada saat masuk gang 1. Karena saking kecangnya laju motor kedua bocah ini, warga curiga dan meneriakinya sebagai maling motor. Warga pun berhamburan keluar rumah. Kejadiannya sekitar pukul 21.00 Wib.

Karena ketakutan, Rulli yang dibonceng Nur kholis, malah terpental jatuh. Ia jadi bulan bulanan warga kampung. "Kami kira yaa mereka maling mas. Karena kami sudah resah dengan banyaknya motor yang hilang di kampung kami. Untungnya kami langsung mengamankan korban ini di Balai RW, kemudian dibawa ke Mapolsek Wonokromo," ungkap salah seorang warga.

Saat di Mapolsek, Rulli, korban yang dimassa menceritakan mereka berdua sengaja melaju motornya dengan kencang karena ketakutan dengan ancaman tiga orang yang mencoba merampas motornya. Dirinya membenarkan saat dirinya terjatuh di gang, langsung dipukuli warga dengan beberapa benda. Dirinya pun tak bisa berbuat apa-apa karena tak ada kesempatan untuk menjelaskan. "Ada yang pakai batu, kayu dan palu. Saya hanya bisa pasrah dan mengerang kesakitan," tuturnya seraya memegang luka di wajahnya saat di Mapolsek Wonokromo.

Dari pantauan, Rulli mengalami luka lebam di bagian wajah depan dan kepala. Tak hanya itu, bagian punggung dan kaki Rulli juga mengalami luka yang terlihat membiru. Saat diamankan di Mapolsek, kedua orang tua dua bocah ini menangis memeluk anaknya. Mereka tak menyangka, anaknya akan menjadi korban salah sasaran dari warga.

Hingga pukul 22.00 Wib, semalam, Keduanya dimintai keterangan oleh Satreskrim Polsek Wonokromo untuk keperluan penyidikan. Kanit Reskrim Polsek Wonokromo AKP Ludie membenarkan kedua bocah ini korban salah sasaran dari warga. Ludie juga menjelaskan keduanya telah dipepet tiga orang yang mengendarai motor jenis Satria sebelum akhirnya dimassa.

"Kami sudah memeriksa keduanya (Rulli dan Nur Kholis). Intinya, keduanya adalah korban. Kami akan melakukan lidik atas kejadian ini. Untuk korban Rulli akan kami rujuk ke Rumah Sakit terdekat untuk dilakukan pengobatan," ujar Ludie di Mapolsek Wonokromo. n


-------------------------------------------------------------------------------------------
Buru Pelaku Pengeroyok Bocah SD

SURABAYA (Surabaya Pagi) - Pasca pengeroyokan Ruly Mustofa,14, bocah tinggal di Jl. Bumiarjo yang babak belur dihakimi massa di kawasan Gunungsari Tren, polisi saat ini mencari pemicu penggeroyokan. "Kita mencari pelakunya pemicu penggeroyokan," kata Kapolsek Wonokromo Kompol Roman Smaradhana Elhaj kemarin (26/2).

Kasus pengeroyokan yang berujung salah sasaran itu ditangani Polsek Wonokromo. "Korban sudah kita mintakan visum ke rumah sakit. Saat ini kami masih mencari oknum warga yang sebagai pemicu terjadinya pengeroyokan tersebut," terangnya. Aksi amuk warga terhadap pelajar siswa kelas 6 SD Sawunggaling 4 ini lantaran di lokasi tersebut sering kehilangan sepeda motor.

Menurut Roman, pihaknya menghimbau kepada masyarakat supaya tak mudah terpancing emosi dan main hakim sendiri. "Kami menghimbau warga bisa berpikir lebih dewasa lagi dan tak main hakim sendiri. Jika ada permasalahan hukum bisa dilaporkan ke kami," papar Roman.

Pada Selasa (25/2) malam korban bersama temannya Nurkholis (13), warga Jl. Bumiarjo Gang Lebar dengan mengendarai Yamaha Vega berencana ke lapangan Makodam untuk kumpul bersama teman sekelasnya.

Setibanya di perempatan Pallapa, korban ditegur oleh 3 orang pria yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria dan Yamaha Jupiter.

Lantaran tak kenal, dan takut menjadi korban perampasan motor. Korban memacu motornya kearah Kodam melalui Jl. Tamtama terus ke arah Jl. Gunungsari. Kedua pelajar ini berniat minta tolong ke warga karena ketiga pria misterius itu tetap mengejarnya, namun lantaran motor yang dikendarai korban melaju kencang warga curiga dan meneriakinya maling.

Teriakan itu membuat keduanya panik, terlebih warga berhamburan keluar mengejarnya. Sehingga, korban yang kebetulan dibonceng terjatuh dari sepeda motor. Mengetahui korban terjungkal, warga semakin beringas dan memukulinya hingga babak belur. Korban yang mencoba menjelaskan bahwa dirinya bukan maling, tak membuat warga menghentikan amuknya, Hingga akhirnya pengurus kampung menyelamatkan korban ke Balai RW VII Gunungsari, dan menunggu petugas dari Polsek Wonokromo untuk menjemputnya. nt

Sumber 1
Sumber 2

Yang mau maling siapa yang di keroyok siapa
Ini warga makannya apa sampai pikiran jadi tumpul gini
Cek di google, ternyata beritanya gak ramai juga
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive