BANDA ACEH - Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh telah melaporkan tiga kasus tindak pidana Korupsi yang terjadi di Aceh ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.
Dalam laporan tersebut perwakilan GeRAK langsung diterima oleh Imam Tumudhin yang merupakan perwakilan Dumas KPK dan merupakan tempat pegaduan Masyarakat.
"Kami sudah laporkan tiga kasus tindak pidana korupsi yang terjadi di Aceh ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," kata Koordinator GeRAK Aceh Askhalani kepada acehonline.info melalui selularnya usai membuat laporan di Gedung KPK, Jumat (21/2/2014) di Jakarta.
Adapun kasus yang dilaporkan, Askhalani menjelaskan, pertama yaitu kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan tanah untuk pembebasan tanah Stadion olah raga dan fasilitas pukesmas tahun anggaran 2009 - 2013 di Kabupaten Aceh Selatan.
"Kasus yang kedua adalah kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan tahun 2013 di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dan yang terakhir adalah kasus tindak pidana korupsi di Bank Aceh pada tahun 2011 di Kabupaten Aceh Utara," jelas Askhalani.
Dalam laporan tersebut perwakilan GeRAK langsung diterima oleh Imam Tumudhin yang merupakan perwakilan Dumas KPK dan merupakan tempat pegaduan Masyarakat.
"Kami sudah laporkan tiga kasus tindak pidana korupsi yang terjadi di Aceh ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," kata Koordinator GeRAK Aceh Askhalani kepada acehonline.info melalui selularnya usai membuat laporan di Gedung KPK, Jumat (21/2/2014) di Jakarta.
Adapun kasus yang dilaporkan, Askhalani menjelaskan, pertama yaitu kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan tanah untuk pembebasan tanah Stadion olah raga dan fasilitas pukesmas tahun anggaran 2009 - 2013 di Kabupaten Aceh Selatan.
"Kasus yang kedua adalah kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan tahun 2013 di Kabupaten Aceh Barat Daya. Dan yang terakhir adalah kasus tindak pidana korupsi di Bank Aceh pada tahun 2011 di Kabupaten Aceh Utara," jelas Askhalani.
Dalam laporan tersebut, kata askhalani, GeRAK sengaja melaporkan kasus-kasus tersebut langsung ke KPK karena pihaknya kurang mempercayai lagi para instansi dan para penegak hukum di Aceh, baik jajaran kepolisian maupun kejaksaan.
"Laporan tersebut tertanggal 21 Februari 2014 dengan nomor agenda 2014/2/000123 dan nomor informasi 67092. Perwakilan yang datang ke KPK dari Aceh adalah Kepala Sekolah Anti Korupsi Aceh Suhendri dan didampingi oleh Koordinator Presidium GeRAK Indonesia Akhirudin Mahjuddin," Imbuh Askhalani.
"Semoga kasus ini dapat segera ditindaklanjuti, agar para pihak yang terlibat bisa mempertanggung jawabkan pebuatannya yang telah merugikan masyarakat Aceh," tambahnya.
SUMBER: http://acehonline.info/detail.php?no_berita=7085
Ayooo KPK cepat turunn ke Aceh,,, tangkap dan penggal aja smua kepalanya,,,
