SITUS BERITA TERBARU

(Rencana Untuk Wilayah Jatim) PT KAI akan Fungsikan Kembali Rel yang Mati

Wednesday, January 8, 2014
Quote:PT Kereta Api Indonesia (Persero), bersama pemegang kebijakan di daerah memulai menghidupkan lintasan rel-rel yang sebelumnya mati. Untuk wilayah Jatim, yang paling siap untuk operasional kembali adalah lintasan rel untuk rute Sidoarjo - Tulangan, dan Tarik. Bahkan rute ini akan diperpanjang memutar dengan menjadi Sidoarjo - Tulangan - Tarik - Krian - Wonokromo - Surabaya.

Hal itu diungkapkan Isa Anshori, Kepala Bidang Perkeretaapian dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub & LLAJ) Jatim, Selasa (7/1/2014) usai rapat paparan desain dan hasil kajian jalan, jalur kereta api dan pelabuhan di Hotel Santika Jemursari.

"Ini sesuai dengan rencana dari PT KAI pusat dan kita ikut menyiapkan. Untuk kegiatan pembebasan lintasan sudah dilakukan dan tinggal operasionalnya saja untuk rute tersebut," jelas Isa.

Rute ini direncanakan menggunakan kereta api bersubsidi atau sejenis komuter. Karena jaraknya yang kurang lebih sekitar 60 km.

Begitu juga untuk lintasan rel stasiun Indrokilo, di Gresik yang saat ini sudah dilintasi KA barang tujuan Pasar Turi, juga akan dimaksimalkan untuk dilintasi KA penumpang untuk tujuan sama.

"Nantinya juga KA subsidi karena jaraknya yang juga dekat. Nanti kalau Teluk Lamong jadi, tentunya akan banyak orang yang bisa memanfaatkan moda transportasi KA ini. Bidiknya memang para pekerja," lanjut Isa.

Selain menghidupkan dua lintasan rel KA dengan jenis KA subsidi untuk penumpang atau komuter, empat jalur rel KA lain yang matu juga mulai dipersiapkan untuk operasional kembali.

Jalur mati itu meliputi lintasan rel rute Madiun - Ponorogo - Pacitan. Dengan titik awal di stasiun Slahung, Madiun. Kemudian jalur rel Jombang - Babat - Tuban. Dilanjutkan rute Jember - Bondowoso - Pelabuhan Panarukan di Situbondo. Dan rute Pasirian - Lumajang - Klakah - Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo.

"Untuk jalur di Pelabuhan Tanjung Tembaga, diproyeksikan KA barang yang menggunakan. Agar hasil tambang seperti pasir di Lumajang selatan dan hasil pertanian bisa diangkut lewat KA, sehingga mengurangi kerusakan di jalan raya, seperti yang ditulis Surya Online beberapa waktu yang lalu itu," ungkap Isa.

Dengan menghidupkan jalur-jalur yang mati ini, diharapkan bisa mengembangkan atau menumbuhkan kegiatan usaha yang ada. Apalagi di rute-rute ini, sudah ada lintasan rel yang existing. Meskipun saat ini banyak yang berubah fungsi menjadi pemukiman dan pertokoan.

"Ini bisa dibilang lebih mudah dalam masalah pembebasannya, dibandingkan dengan membuat lintasan rel baru. Selain sama-sama pembebasan tanah juga harus membangun infrastruktur lintasan rel. Kalau infrastruktur sudah ada, tinggal perbaikan saja, dan pembebasan kan lebih efisien," tandas Isa.


Sumber

Untuk Tarik Tulangan sih rasanya gak susah-susah banget walau memang banyak baut yang ilang dan harus diganti, belum lagi sepur beloknya yang terlalu pendek (Dephub mana Dephub)...

Tapi untuk Madiun-Ponorogo-Slahung-Pacitan kan lebih susah, banyak lahan sudah ditumpuki bangunan...

yang pasti penghidupan ini butuh kerja keras, semoga saja sukses deh walau memang bukan hal gampang....
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive