SITUS BERITA TERBARU

Pelajaran PKI Buat PKS

Friday, January 31, 2014
Ditangkapnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera [PKS]�sekarang sudah mantan�Luthfi Hasan Ishaaq, tentu merupakan tamparan keras bagi PKS. Sebetulnya ini merupakan hal biasa dalam medan pertarungan demokrasi borjuis. Setiap celah sekecil rambut dibelah delapan belas akan digunakan oleh lawan untuk menjatuhkan. Dan, kepleset seperti yang dialami PKS juga hal yang lumrah. Ketika siap bertarung, maka sedari awal mesti sudah siap kecipratan kotoran. Tapi yang terpenting sekarang: langkah apa yang perlu dilakukan oleh PKS untuk bisa mengkonsolidasikan diri sehingga bisa menghadapi serangan dari lawan-lawan politiknya?

Sebetulnya serangan terhadap PKS yang dilakukan oleh lawan-lawan politiknya belumlah terlalu berat. Masih sebatas serangan kecil-kecilan. Oleh sebab itu, semestinya PKS bisa dengan cepat menata organisasi.

Ada sebuah pelajaran dari sejarah tentang sebuah partai politik yang dihantam habis-habisan namun bisa bangkit, dan kemudian bisa mewarnai politik Indonesia. Partai tersebut adalah Partai Komunis Indonesia [PKI]. Tidak perlu diperdebatkan di sini bahwa PKI berdeda ideologi dengan PKS. Karena sebuah pelajaran bisa diambil dari mana saja, bahkan dari seonggok kotoran.

PKI muncul pertamakali pada tahun 1923. Kurang lebih tiga tahun kemudian, tahun 1926/1927, PKI memimpin pemberontakan terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Inilah pemberontakan pertama yang dilakukan secara modern. Artinya, dipimpin oleh sebuah partai politik dan dilakukan secara terencana. Pemberontakan ini gagal. Tapi mengajarkan satu hal: keberanian untuk melawan. Kegagalan ini memang berakibat sangat parah terhadap PKI. Pimpinan banyak yang ditangkap. Cabang-cabang dibubarkan. PKI pun tak bisa tampil legal.

Terhadap serangan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda, PKI tak menyerah. Selain bergerak di bawah tanah, kader-kader mereka yang selamat bergabung dengan partai nasionalis yang ada. Memang membutuhkan waktu yang lama untuk tampil legal kembali. Setelah kemerdekaan, dipimpin oleh Muso, PKI baru bisa muncul legal. Tapi ini tak lama. Ketika terjadi Peristiwa Madiun 1948, PKI dipukul lagi. Organisasi kembali berantakan. Kejadian itu menjadi salah satu titik krusial dalam sejarah PKI.

Tapi memang begitulah sejarah: ia tak dapat dicegah. Tapi di sisi lain sejarah akan melahirkan hal baru. Dan tergantung bagaimana kemudian manusia memberikan arti. Pun, bagi sebuah partai politik. Setelah terpuruk pada tahun 1948, muncul tokoh-tojoh muda seperti D.N Aidit, Lukman dan Nyoto. Mereka inilah yang pada tahun 1950 menyusun PKI yang terserak-serak, menyingkirkan tokoh tua seperti Tang Ling DJie�kalau di PKS mungkin serupa Yusuf Supendi, yang terus menerus menyerang partai dari luar. Lewat tokoh-tokoh muda tersebut PKI bisa tumbuh menjadi partai yang akarnya menjangkar kuat ke bumi, batangnya tubuh menantang matahari dan rantingnya menjulur ke segala arah.

lanjut gan
sumber
http://www.harianlahat.com/2014/01/p...-pki-buat-pks/
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive