SITUS BERITA TERBARU

Panglima TNI: Tak Ada Kompromi, Prajurit Nakal Habis Kariernya

Monday, January 6, 2014
Panglima TNI: Tak Ada Kompromi, Prajurit Nakal Habis Kariernya


Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyambut kedatangan 175 prajurit TNI Perdamaian dari Kongo, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/1/2014).

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku tak menyangka anak buahnya dari Taifib-1 Marinir Angkatan Laut, terlibat keributan dengan preman di tempat prostitusi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

Anggota TNI yang ditangkap adalah Pratu GG, Sertu IPK, Prada RS dan Serda MN.

Dirinya menegaskan, jika terbukti terlibat dalam pertikaian tersebut, karier ketiga prajurit TNI tersebut akan habis dan akan sulit untuk kenaikan pangkat ke depannya nanti.

"Saya sesalkan tindakan prajurit TNI yang seperti itu. Jika ada prajurit yang masih nakal akan habis itu kariernya, nggak ada hidup kariernya, saya pastikan," kata Panglima TNI yang ditemui seusai upacara penerimaan 175 prajurit perdamaian TNI dari Kongo di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/1/2014).

Moeldoko mengatakan, anggota TNI tersebut akan mendapatkan sanksi disiplin yang cukup berat karena diketahui telah berada ditempat hiburan pada saat itu. Sanksi yang akan diberikan yaitu 14 hari masa tahanan.

"Itu hukuman berat, dan sangat pengaruhi karier prajurit tersebut," katanya.

Namun demikian, Moeldoko menambahkan jika terbukti telah terlibat dalam pertikaian yang menewaskan salah satu anggota Polri, maka Prajurit TNI tersebut akan dikenakan sanksi pidana, dan diadili di pengadilan militer.

"Jelas kami kenal hukum disiplin dan pidana. Kalau nanti hasil investigasi ada pidana tentu pasti akan di pengadilan militer dan masuk penjara kalau terlibat langsung pidana," tegasnya.

Sebelumnya, Moeldoko tidak membantah jika salah satu anggota TNI telah terlibat pertikaian, yang menyebabkan salah satu anggota Polri tewas ditikam senjata tajam, di daerah Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (5/1/2014) kemarin.

Moeldoko mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya itu. Ia pun menyesalkan adanya peristiwa tersebut.

"Sedang ditangani oleh aparat POM kita. Memang ada anggota TNI di situ, sedang kami investigasi. Saya sesalkan tindakan prajurit TNI yang seperti itu. " kata Moeldoko.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menjelaskan kronologi penusukan yang dilakukan oknum tak dikenal terhadap anggota Briptu Deni Alfian Hadi (23) saat merelai keributan di lokalisasi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Terjadi cekcok antara saksi Saimah beserta suami dengan sejumlah laki-laki yang diduga anggota TNI AL sekira pukul 03.00 WIB. Selanjutnya dilerai oleh korban yang ada di sekitar kejadian," kata Rikwanto melalui pesan singkat, Minggu (5/1/2013).

Setelah berhasil dilerai, kata dia, tiba-tiba korban ditusuk oleh seorang laki-laki ke arah bahu sebelah kanan.

"Korban dibawa ke RS Sumber waras namun pukul 05.00 WIB meninggal dunia, selanjutnya dipindahkan ke rumah sakit Kramat Jati," kata Rikwanto.

"Barang bukti yang diamankan berupa sarung senjata menyerupai badik, setelah itu melakukan koordinasi dan melakukan penyidikan bersama dengan anggota POM AL, Garnisun yang dipimpin Dandim Jakarta Utara, Letkol Joko dan Mayor Erwin dan Kapten Yusri dari POM AL," jelasnya.

Menurutnya, pelaku diidentifikasi memiliki ciri-ciri berpakaian hijau garis-garis, berumur sekira 30an, dan memilik perawakan sedang, tinggi 165 cm.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...abis-kariernya

Smoga kasus cepat terungkap, dan menindak pelaku dengan tegas...
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive