SITUS BERITA TERBARU

LSM dan Mahasiswa Aceh Desak Zaini-Muzakir Mundur

Tuesday, January 7, 2014
BANDA ACEH - Puluhan Aktivis dan Mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Aceh Menggugat (KARAM) melakukan aksi di halaman Kantor Gubenur Aceh. Dalam Aksi itu, para aktivis LSM dan mahasiswa menuntut agar Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf (Zikir) mundur dari jabatannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.

"Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2013 merupakan tahun suram bagi keberlangsungan pembangunan Aceh, Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan ZIKIR gagal mewujudkan perubahan kesejahteraan bagi masyarakat Aceh. Saat ini yang menikmati uang tersebut adalah orang-orang yang ada di sekeliling Zikir," teriak Kepala Divisi Advokasi Korupsi GeRAK Aceh Hayatuddin Tanjung dalam Orasinya, Selasa (7/1/2014) di halaman Kantor Gubernur.

Selain itu para Aktivis LSM dan mahasiswa menilai, selama ini sebagian besar pejabat yang ada dalam Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) merupakan kolega dekat dengan Gubernur dan Wakil Gubernur.

"Aceh sudah lahir dinasti politik, seluruh pejabat yang ada di SKPA merupakan saudara dari ZIKIR, sehingga yang terjadi anggaran APBA 2013 sebesar 12,6 Triliun tidak mampu dihabiskan karena tidak mampu bekerja dengan baik, karena pejabat yang dilantik tidak sesuai dengan keahlian masing-masing dan akhirnya masyarakat yang menjadi korban," ujar Hayatuddin Tanjung.

Sementara itu Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Indonesia Akhiruddin Mahjuddin mengatakan, selama Pemerintahan Zikir sudah banyak terjadi kasus korupsi yang melibatkan orang-orang yang ada di sekitarnya, seperti Kasus BPBA, Kasus Kasatpol PP dan WH Aceh dan Kasus terakhir adalah Dinas Pertanian Aceh. Hal itu menurutnya membuktikan fakta integritas yang dilakukan Zikir tidak dijalankan dengan baik dan terksesan hanya pencitraan bagi masyarakat.

"Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan ZIKIR apabila tidak mampu menjalankan jabatannya dengan baik, seharusnya malu dan segera mengundurkan diri dari jabatannya. Mereka ingin membuat dinasti baru di Aceh, maka dinasti yang dibuat harus kita lawan, karena Aceh ini bukan milik mereka saja tapi milik kita semua," imbuhnya.

Selain itu dalam orasinya Akhiruddin Mahjuddin juga mengatakan, Pemerintah Aceh juga tidak mampu memenuhi 21 janji politiknya pada masa kampanye.

"Makanya sekarang masyarakat perlu menggungat kepemimpinan Zikir, banyak permasalahan yang tidak bisa diselesaikan oleh Zikir, seperti kemiskinan di Aceh masih sangat tinggi, padahal anggaran yang diberikan untuk Aceh sangat besar, tapi masyarakat tidak bisa menikmatinya," ujarnya.

Koordinator Aksi Novrial Juanda menambahkan, Pemerintah Aceh saat ini tidak mementingkan kepentingan rakyat, dimana Aceh masih berada dibawah garis kemiskinan, serta banyaknya pengangguran di Aceh. Namun menurutnya, hingga kini belum ada program kerja Pemerintah Aceh untuk kesejahteraan rakyat, serta menyelesaikan persoalan kemiskinan dan pengangguran tersebut.
.
"Pemerintah Aceh sibuk dengan politi kekuasaan, seperti Wali Nanggroe, Bendera Aceh serta lambang. Seharusnya Zikir konsisten melakukan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya untuk kepentingan lambang dan lainnya yang sama sekali tidak berdampak pada kesejahteraan dan pembangunan Aceh ke depan,"tambahnya

Pantauan acehonline.info dalam aksi tersebut, para Aktivis LSM dan mahasiswa membawa poster Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf, serta spanduk-spanduk besar yang bertuliskan kecaman terhadap kepemimpinan Zikir yang salah satunya "Turun Sekarang atau Masyarakat yang menurunkan".

Setelah melakukan orasi bergantian selama beberapa jam, kemudian masa membubarkan diri. Aksi tersebut juga mendapatkan pengawalan yang ketat dari pihak Satpol PP dan kepolisian.(sumber)

SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive