JAKARTA - Sebanyak empat oknum petugas Transjakarta yang melakukan tindak pencabulan terhadap karyawati berinisia YF (29) masih berkeliaran. Pasalnya, polisi masih enggan menahan mereka.
Menurut Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Dharmaningtyas, masih bebasnya empat pelaku pencabulan bernisial DLS, ILA alias Ipank, MK alias Aki dan EKL, akan membuat para penumpang bus Transjakarta, khususnya wanita menjadi was-was.
"Sangat berbahaya, kalau masih dibiarkan bekerja sebagai petugas bus Transjakarta. Sebab, orang yang telah mencederai penumpang kalau dipertahankan sama saja pengelola Transjakarta tidak melindungi penumpang," ungkap Dharmaningtyas saat dihubungi Okezone di Jakarta, Jumat (24/1/2014) malam.
Selain itu, belum ditahannya para pelaku pencabulan juga dapat menimbulkan efek psikologi yang buruk kepada penumpang bus Transjakarta. "Secara psikologi masyarkat tidak terlindungi, karena tindakan pencabulan begitu dibiarkan dan ada yang seolah melindungi," sambungnya.
Menurutnya, sebuah kesalahan besar jika ada pihak yang melindungi para pelaku. Sehingga tidak ditahan. "Siapapun yang melindungi tentu saja itu keliru dan sebuah tindakan yang salah," tegasnya.
Dharmaningtyas menyarankan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengirimkan surat kepada pengelola bus Transjakarta untuk segera memecat para oknum petugas yang telah membikin malu tersebut. "Harus dipecat dan sanksi. Kalau tidak ada efek jera, maka petugas lainnya nanti akan melakukannya lagi," tuntasnya. (put)
sumber
4 PK dibiarkan keliaran. nyari yang pingsan2 lagi deh
Menurut Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Dharmaningtyas, masih bebasnya empat pelaku pencabulan bernisial DLS, ILA alias Ipank, MK alias Aki dan EKL, akan membuat para penumpang bus Transjakarta, khususnya wanita menjadi was-was.
"Sangat berbahaya, kalau masih dibiarkan bekerja sebagai petugas bus Transjakarta. Sebab, orang yang telah mencederai penumpang kalau dipertahankan sama saja pengelola Transjakarta tidak melindungi penumpang," ungkap Dharmaningtyas saat dihubungi Okezone di Jakarta, Jumat (24/1/2014) malam.
Selain itu, belum ditahannya para pelaku pencabulan juga dapat menimbulkan efek psikologi yang buruk kepada penumpang bus Transjakarta. "Secara psikologi masyarkat tidak terlindungi, karena tindakan pencabulan begitu dibiarkan dan ada yang seolah melindungi," sambungnya.
Menurutnya, sebuah kesalahan besar jika ada pihak yang melindungi para pelaku. Sehingga tidak ditahan. "Siapapun yang melindungi tentu saja itu keliru dan sebuah tindakan yang salah," tegasnya.
Dharmaningtyas menyarankan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengirimkan surat kepada pengelola bus Transjakarta untuk segera memecat para oknum petugas yang telah membikin malu tersebut. "Harus dipecat dan sanksi. Kalau tidak ada efek jera, maka petugas lainnya nanti akan melakukannya lagi," tuntasnya. (put)
sumber
4 PK dibiarkan keliaran. nyari yang pingsan2 lagi deh
