Australia Sadap SBY
SBY Dilecehkan Australia, kok Tak Marah Besar seperti Kasus Bunda Putri?
![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tljATWg1dyz1JX_5qGD2zxlsBYVRZm6eGm2D9kORM82FQBEEJMVVCVHIJpLiHpy7Kc9FykHSEJoWfkp2SROJerUsJxvoSf3NS7b1mk5XzpSWbxD7YrzvCbVp5wfOd1D3brcG7iJ84=s0-d)
TRIBUNNEWS, JAKARTA � Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengungkapkan sikap tegasnya melalui Twitter, terkait tindakan mata-mata Australia yang menyadap telepon selulernya, telepon Ibu Negaram, dan sejumlah pejabat penting lainnya.
Dalam weet-nya, SBY menyebut perlakuan Australia itu menyakitkan, dan ia menginstruksikan Menlu Marty Natalegawa untuk memanggil pulang Dubes RI untuk Australia.
Meski begitu, anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari menyesalkan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak menunjukkan kemarahan terkait penyadapan yang dilakukan Australia, sebagaimana ia marah besar saat menanggapi pemberitaan kesaksian sidang soal Bunda Putri.
Dalam sidang di Pengadilan Tipikor, beberapa waktu lalu, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menyebut sosok Bunda Putri sangat dekat dengan Presiden SBY. Bunda Putri bahkan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Atas pernyataan Luthfi itu, SBY langsung menggelar jumpa pers dan menyampaikan bantahan dengan bahasa dan mimik yang marah.
"Saya agak menyesal Presiden tidak menunjukkan kemarahan sebagaimana soal Bunda Putri, padahal (persoalan) penyadapan sangat penting terkait marwah bangsa," ujar Eva, Selasa (19/11/2013).
Eva mengatakan DPR akan mendukung tindakan tegas pemerintah terkait penyadapan ini. Menurut dia, penyadapan tersebut melanggar hukum internasional dan melukai persahabatan antarbangsa dalam prinsip kesetaraan. "Indonesia jadi obyek praktik kecurangan. Siapapun harus marah jika dicurangi oleh sebuah konspirasi beberapa negara yang mengaku sahabat," ujar dia.
Namun, ujar Eva, yang tak kalah penting adalah melakukan evaluasi kinerja intelijen Indonesia, bercermin dari kejadian ini. "Mereka (intelijen) gagal menjaga pertahanan Indonesia. Harusnya para pejabatnya diganti karena tidak mampu mengendus penyadapan," ujar dia.
Sedangkan Wakil Ketua Umum PAN, Dradjat Wibowo, mengatakan, pemerintah Indonesia seharusnya bersikap tegas kepada Pemerintah Australia terkait aktivitas penyadapan yang sudah diakui. Reaksi Jerman atas penyadapan Amerika terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel seharusnya menjadi contoh.
"Harusnya Presiden SBY tegas bertindak kepada Perdana Menteri Australia seperti langkah Kanselir Merkel ke Presiden Amerika Serikat," ujar Dradjad.
Dradjad mengingatkan bahwa yang disadap Australia bukanlah SBY sebagai pensiunan jenderal tentara, melainkan SBY sebagai Presiden Republik Indonesia.
"Langkah Kanselir Merkel itu tepat, cerdas, berani, dan terukur. Kedaulatan Jerman terjaga, sementara hubungan baik antar-segmen masyarakat yang lebih luas di kedua negara tak rusak," papar Dradjad tentang alasannya memilih Merkel sebagai model.
Selain itu, Dradjad berpendapat pemerintah harus segera memanggil para direksi dan manajer dari operator telekomunikasi seluler yang ada saat ini maupun pada periode penyadapan dilakukan.
"Gerebek aktivitas call data record (CDR)-nya. Ini saatnya kontra-intelijen dari Badan Intelijen Negara dan Polri bergerak," ujar Dradjad.
Bila sampai ada dugaan keterlibatan staf teknis hingga direksi perusahaan operator telekomunikasi itu, kata Dradjad, aparat penegak hukum diminta tak ragu menangkap. "Ini untuk bikin kapok agen-agen asing," tegas Dradjad.
Penyadapan telekomunikasi, kata Dradjad, saat ini tak bisa dilakukan tanpa ada kolaborator di Indonesia. "Ini bukan soal SBY, Ani Yudhoyono, atau Hatta Rajasa sebagai pribadi-pribadi. Ini (soal) kedaulatan negara," ujar dia.
Dradjad pun mengajak semua komponen bangsa sejenak melupakan perbedaan politik untuk menyikapi isu penyadapan ini. "Sama seperti Jerman yang bersatu bareng-bareng bereaksi terhadap (penyadapan) Amerika Serikat," ujar dia.
Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2013...us-bunda-putri
intinya: SBY hanya prihatin terhadap penyadapan yg dilakukan oleh australia dan amrk.
Mgkn SBY lupa klo dirinya itu adalah Presiden Indonesia...
![Berduka (S) [imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vvYxxt7QipGcwMJaBS16NN65HxU13Pz9xMfKaeib23WIqeTgPKXIYKxPsykqQ2qm26LncXFeaReKQAD_3CL0OBkwS0-_Qwm49cXgR-o7s_rHmlsSY=s0-d)
Ato mgkn isinya sadapannya hanya lyric lagu dan curhat aja, hati2 tar lyric lagunya di bajak...
SBY Dilecehkan Australia, kok Tak Marah Besar seperti Kasus Bunda Putri?
TRIBUNNEWS, JAKARTA � Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengungkapkan sikap tegasnya melalui Twitter, terkait tindakan mata-mata Australia yang menyadap telepon selulernya, telepon Ibu Negaram, dan sejumlah pejabat penting lainnya.
Dalam weet-nya, SBY menyebut perlakuan Australia itu menyakitkan, dan ia menginstruksikan Menlu Marty Natalegawa untuk memanggil pulang Dubes RI untuk Australia.
Meski begitu, anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari menyesalkan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak menunjukkan kemarahan terkait penyadapan yang dilakukan Australia, sebagaimana ia marah besar saat menanggapi pemberitaan kesaksian sidang soal Bunda Putri.
Dalam sidang di Pengadilan Tipikor, beberapa waktu lalu, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menyebut sosok Bunda Putri sangat dekat dengan Presiden SBY. Bunda Putri bahkan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Atas pernyataan Luthfi itu, SBY langsung menggelar jumpa pers dan menyampaikan bantahan dengan bahasa dan mimik yang marah.
"Saya agak menyesal Presiden tidak menunjukkan kemarahan sebagaimana soal Bunda Putri, padahal (persoalan) penyadapan sangat penting terkait marwah bangsa," ujar Eva, Selasa (19/11/2013).
Eva mengatakan DPR akan mendukung tindakan tegas pemerintah terkait penyadapan ini. Menurut dia, penyadapan tersebut melanggar hukum internasional dan melukai persahabatan antarbangsa dalam prinsip kesetaraan. "Indonesia jadi obyek praktik kecurangan. Siapapun harus marah jika dicurangi oleh sebuah konspirasi beberapa negara yang mengaku sahabat," ujar dia.
Namun, ujar Eva, yang tak kalah penting adalah melakukan evaluasi kinerja intelijen Indonesia, bercermin dari kejadian ini. "Mereka (intelijen) gagal menjaga pertahanan Indonesia. Harusnya para pejabatnya diganti karena tidak mampu mengendus penyadapan," ujar dia.
Sedangkan Wakil Ketua Umum PAN, Dradjat Wibowo, mengatakan, pemerintah Indonesia seharusnya bersikap tegas kepada Pemerintah Australia terkait aktivitas penyadapan yang sudah diakui. Reaksi Jerman atas penyadapan Amerika terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel seharusnya menjadi contoh.
"Harusnya Presiden SBY tegas bertindak kepada Perdana Menteri Australia seperti langkah Kanselir Merkel ke Presiden Amerika Serikat," ujar Dradjad.
Dradjad mengingatkan bahwa yang disadap Australia bukanlah SBY sebagai pensiunan jenderal tentara, melainkan SBY sebagai Presiden Republik Indonesia.
"Langkah Kanselir Merkel itu tepat, cerdas, berani, dan terukur. Kedaulatan Jerman terjaga, sementara hubungan baik antar-segmen masyarakat yang lebih luas di kedua negara tak rusak," papar Dradjad tentang alasannya memilih Merkel sebagai model.
Selain itu, Dradjad berpendapat pemerintah harus segera memanggil para direksi dan manajer dari operator telekomunikasi seluler yang ada saat ini maupun pada periode penyadapan dilakukan.
"Gerebek aktivitas call data record (CDR)-nya. Ini saatnya kontra-intelijen dari Badan Intelijen Negara dan Polri bergerak," ujar Dradjad.
Bila sampai ada dugaan keterlibatan staf teknis hingga direksi perusahaan operator telekomunikasi itu, kata Dradjad, aparat penegak hukum diminta tak ragu menangkap. "Ini untuk bikin kapok agen-agen asing," tegas Dradjad.
Penyadapan telekomunikasi, kata Dradjad, saat ini tak bisa dilakukan tanpa ada kolaborator di Indonesia. "Ini bukan soal SBY, Ani Yudhoyono, atau Hatta Rajasa sebagai pribadi-pribadi. Ini (soal) kedaulatan negara," ujar dia.
Dradjad pun mengajak semua komponen bangsa sejenak melupakan perbedaan politik untuk menyikapi isu penyadapan ini. "Sama seperti Jerman yang bersatu bareng-bareng bereaksi terhadap (penyadapan) Amerika Serikat," ujar dia.
Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2013...us-bunda-putri
intinya: SBY hanya prihatin terhadap penyadapan yg dilakukan oleh australia dan amrk.
Mgkn SBY lupa klo dirinya itu adalah Presiden Indonesia...
Ato mgkn isinya sadapannya hanya lyric lagu dan curhat aja, hati2 tar lyric lagunya di bajak...

