Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Jepang benar-benar kekurangan sumber daya manusia (SDM). Untuk itu dari sekarang sudah direncanakan untuk melakukan berbagai hal dalam waktu dekat guna merangsang situasi dan kondisi anak-anak mudanya supaya mau menikah dan mau punya anak. Pemerintah Jepang pun sudah mengusulkan untuk menganggarkan 50 miliar yen untuk anggaran "krisis kesuburan" tersebut.
Demikian diungkapkan seorang politisi Jepang, Jumat (29/11/2013), kepada Tribunnews.com mengenai anggaran tersebut.
"Jepang sudah melihat akan kesulitan jumlah penduduk, jadi kita mulai menggelorakan kembali berbagai upaya perjodohan supaya anak-anak muda ini mau menikah dan mau punya anak nantinya," paparnya sembari meminta agar nama dan partainya dirahasiakan.
Selasa (26/11/2013) sekitar 30 anggota parlemen berkumpul, baik oposisi maupun koalisi, membicarakan bersama masa depan Jepang yang kekurangan SDM ini.
Usulan mempromosikan "Machikon", machi artinya kota, kon artinya pernikahan, dibicarakan bersama secara detil. Apa saja kegiatan yang akan dilakukan, bukan hanya di kota tetapi sampai ke daerah-daerah agar perjodohan bisa lebih aktif lagi dilakukan di Jepang. Anggaran diperkirakan 50 miliar yen akan disediakan untuk berbagai aktivitas tersebut guna meningkatkan kesuburan melahiran warga Jepang di waktu mendatang.
Pertemuan tidak seperti rapat anggota parlemen yang lain, kali ini sepertinya agak santai, tambah sumber itu, "Maklumlah bicara soal perjodohan laki dan wanita."
Seorang anggota parlemen, Noriko Miyagawa misalnya, "Wah saya hidup sampai kini 34 tahun mau juga deh ikut nih," paparnya sambil tertawa di rapat.
Selain itu hadir pula Yuriko Koike, mantan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum dan Mori Masako , pejabat pimpinan yang mengurusi masalah Machikon ini. Demikian pula Seiko Noda yang merupakan mantan Menteri Hubungan Konsumen yang juga masuk sebagai salah satu pimpinan tim perjodohan ini, Tamura KenHisa Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, bergabung semua di rapat tersebut.
Mereka bertemu untuk berbicara mengenai rencana kunjungan ke kota-kota dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memfasilitasi perjodohan, mempromosikan pernikahan dan segala upaya untuk meningkatkan jumlah perkimpoian serta anak di Jepang.
Dalam rapat juga diusulkan agar di berbagai tempat dibuatkan atau ditentukan suatu tempat bersantai bersama, agar bisa bertemu laki dan perempuan dengan santai dengan situasikondisi yang kondusif hingga akhirnya mereka mau menikah dan mau punya anak nantinya.
Berbagai upaya Jepang lakukan akhir-akhir ini, termasuk melatih berbagai lelaki yang mau ikut dalam pertemuan perjodohan, karena lelaki Jepang memang sangat pasif dan sangat malu serta tak punya kepercayaan diri untuk mendekati dan kurang bisa berkomunikasi baik dengan wanitanya.
Seorang konsultan perjodohan Issa Tsurumi (34) pernah mengungkapkan, kalau jadi lelaki haruslah keren. Yang dimaksud keren bukan hanya penampilan saja, tetapi harus punya kepercayaan diri, harus bersih, bisa diajak bicara dengan enak, komunikasi yang baik.
"Kalau baru bertemu wanita jangan tanya berapa berat badannya, berapa tingginya, nomor telepon, alamat dan segala hal pribadinya. Ajak bicara umum dan enak, komunikasi dapat menyambung dengan baik antara keduanya," paparnya lagi.
http://id.berita.yahoo.com/alami-kri...152757552.html
========================================================
benar2 bangsa yang mau punah,,,,,
TRIBUNNEWS.COM - Jepang benar-benar kekurangan sumber daya manusia (SDM). Untuk itu dari sekarang sudah direncanakan untuk melakukan berbagai hal dalam waktu dekat guna merangsang situasi dan kondisi anak-anak mudanya supaya mau menikah dan mau punya anak. Pemerintah Jepang pun sudah mengusulkan untuk menganggarkan 50 miliar yen untuk anggaran "krisis kesuburan" tersebut.
Demikian diungkapkan seorang politisi Jepang, Jumat (29/11/2013), kepada Tribunnews.com mengenai anggaran tersebut.
"Jepang sudah melihat akan kesulitan jumlah penduduk, jadi kita mulai menggelorakan kembali berbagai upaya perjodohan supaya anak-anak muda ini mau menikah dan mau punya anak nantinya," paparnya sembari meminta agar nama dan partainya dirahasiakan.
Selasa (26/11/2013) sekitar 30 anggota parlemen berkumpul, baik oposisi maupun koalisi, membicarakan bersama masa depan Jepang yang kekurangan SDM ini.
Usulan mempromosikan "Machikon", machi artinya kota, kon artinya pernikahan, dibicarakan bersama secara detil. Apa saja kegiatan yang akan dilakukan, bukan hanya di kota tetapi sampai ke daerah-daerah agar perjodohan bisa lebih aktif lagi dilakukan di Jepang. Anggaran diperkirakan 50 miliar yen akan disediakan untuk berbagai aktivitas tersebut guna meningkatkan kesuburan melahiran warga Jepang di waktu mendatang.
Pertemuan tidak seperti rapat anggota parlemen yang lain, kali ini sepertinya agak santai, tambah sumber itu, "Maklumlah bicara soal perjodohan laki dan wanita."
Seorang anggota parlemen, Noriko Miyagawa misalnya, "Wah saya hidup sampai kini 34 tahun mau juga deh ikut nih," paparnya sambil tertawa di rapat.
Selain itu hadir pula Yuriko Koike, mantan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum dan Mori Masako , pejabat pimpinan yang mengurusi masalah Machikon ini. Demikian pula Seiko Noda yang merupakan mantan Menteri Hubungan Konsumen yang juga masuk sebagai salah satu pimpinan tim perjodohan ini, Tamura KenHisa Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, bergabung semua di rapat tersebut.
Mereka bertemu untuk berbicara mengenai rencana kunjungan ke kota-kota dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memfasilitasi perjodohan, mempromosikan pernikahan dan segala upaya untuk meningkatkan jumlah perkimpoian serta anak di Jepang.
Dalam rapat juga diusulkan agar di berbagai tempat dibuatkan atau ditentukan suatu tempat bersantai bersama, agar bisa bertemu laki dan perempuan dengan santai dengan situasikondisi yang kondusif hingga akhirnya mereka mau menikah dan mau punya anak nantinya.
Berbagai upaya Jepang lakukan akhir-akhir ini, termasuk melatih berbagai lelaki yang mau ikut dalam pertemuan perjodohan, karena lelaki Jepang memang sangat pasif dan sangat malu serta tak punya kepercayaan diri untuk mendekati dan kurang bisa berkomunikasi baik dengan wanitanya.
Seorang konsultan perjodohan Issa Tsurumi (34) pernah mengungkapkan, kalau jadi lelaki haruslah keren. Yang dimaksud keren bukan hanya penampilan saja, tetapi harus punya kepercayaan diri, harus bersih, bisa diajak bicara dengan enak, komunikasi yang baik.
"Kalau baru bertemu wanita jangan tanya berapa berat badannya, berapa tingginya, nomor telepon, alamat dan segala hal pribadinya. Ajak bicara umum dan enak, komunikasi dapat menyambung dengan baik antara keduanya," paparnya lagi.
http://id.berita.yahoo.com/alami-kri...152757552.html
========================================================
benar2 bangsa yang mau punah,,,,,