Jakarta, Aktual.co � Tendensi pelemahan nilai tukar
rupiah akan terus berlangsung sampai tahun depan.
Salah satu faktornya adalah kondisi politik di
Indonesia ditahun depan.
Hal itu ditegaskan Mantan Menteri Keuangan era Orde
Baru, Fuad Bawazier kepada Aktual.co, Kamis (28/11).
Pasar khawatir dengan para petinggi serta pejabat
kebijakan di bidang ekonomi sibuk dengan urusannya
masing-masing seperti Wapres Boediono sibuk
menghadapi skandal Bank Century, Hatta Rajasa
Menko Perekonomian sibuk politik pencapresan dan
Menteri Perdagangan Gita Wiryawan sibuk konvensi
PD. "Jadi, tahun 2014 semakin auto pilot," sebutnya.
Selain itu, ada beberapa indikator ekonomi yang akan
menyebabnya nilai tukar rupiah makin ambruk.
Pertama neraca perdagangan tahun ini jelas defisit,
karena lebih besar impor daripada ekspor. Kedua,
neraca transaksi berjalan juga defisit antara lain
karena pembayaran-pembayaran utang luar negeri
yang banyak jatuh tempo.
Ketiga adalah hot money yang sering dijadikan
andalan pemasukan valas mulai balik ke negara asal.
Keempat ekspektasi pasar bahwa cadangan devisa
yang menurun karena faktor-faktor diatas tadi
cenderung akan terus menurun sampai tahun depan.
Dia juga melihat paket-paket kebijakan ekonomi
pemerintah hanya berjalan diatas kertas, namun tidak
efektif dilapangan. "MP3EI praktis tidak jalan. Boro-
boro mau mempercepat alias akselerasi pertumbuhan,
target yang biasa (normal) saja tidak tercapai.
Pertumbuhan ekonomi dibawah target," ucapnya.
Faktor eksternal seperti kebijakan yang ketat (tight
money policy) di Amerika Serikat juga akan membuat
kurs rupiah akan semakin melemah yang mengakibat
lanjut inflasi akan berlanjut. Ini karena Indonesia
sudah amat bergantung pada impor. Akibatnya defisit
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara akan
semakin besar karena untuk bayar utang luar negeri
dan bunganya.
Investasi, kata dia juga akan suram di tahun 2014
karena tahun politik. Sehingga dia memprediksi tidak
akan ada investasi baru.
"Yang ada paling-paling mengajukan izin investasi
(tapi biasanya sudah diklaim pemerintah sebagai
investasi baru). Kesimpulannya Indonesia diambang
kesulitan ekonomi yang serius," ungkapnya.
sumber :
m.aktual.co/ekonomibisnis/151110rupiah-jeblok-pejabat-asyik-pencitraan
rupiah akan terus berlangsung sampai tahun depan.
Salah satu faktornya adalah kondisi politik di
Indonesia ditahun depan.
Hal itu ditegaskan Mantan Menteri Keuangan era Orde
Baru, Fuad Bawazier kepada Aktual.co, Kamis (28/11).
Pasar khawatir dengan para petinggi serta pejabat
kebijakan di bidang ekonomi sibuk dengan urusannya
masing-masing seperti Wapres Boediono sibuk
menghadapi skandal Bank Century, Hatta Rajasa
Menko Perekonomian sibuk politik pencapresan dan
Menteri Perdagangan Gita Wiryawan sibuk konvensi
PD. "Jadi, tahun 2014 semakin auto pilot," sebutnya.
Selain itu, ada beberapa indikator ekonomi yang akan
menyebabnya nilai tukar rupiah makin ambruk.
Pertama neraca perdagangan tahun ini jelas defisit,
karena lebih besar impor daripada ekspor. Kedua,
neraca transaksi berjalan juga defisit antara lain
karena pembayaran-pembayaran utang luar negeri
yang banyak jatuh tempo.
Ketiga adalah hot money yang sering dijadikan
andalan pemasukan valas mulai balik ke negara asal.
Keempat ekspektasi pasar bahwa cadangan devisa
yang menurun karena faktor-faktor diatas tadi
cenderung akan terus menurun sampai tahun depan.
Dia juga melihat paket-paket kebijakan ekonomi
pemerintah hanya berjalan diatas kertas, namun tidak
efektif dilapangan. "MP3EI praktis tidak jalan. Boro-
boro mau mempercepat alias akselerasi pertumbuhan,
target yang biasa (normal) saja tidak tercapai.
Pertumbuhan ekonomi dibawah target," ucapnya.
Faktor eksternal seperti kebijakan yang ketat (tight
money policy) di Amerika Serikat juga akan membuat
kurs rupiah akan semakin melemah yang mengakibat
lanjut inflasi akan berlanjut. Ini karena Indonesia
sudah amat bergantung pada impor. Akibatnya defisit
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara akan
semakin besar karena untuk bayar utang luar negeri
dan bunganya.
Investasi, kata dia juga akan suram di tahun 2014
karena tahun politik. Sehingga dia memprediksi tidak
akan ada investasi baru.
"Yang ada paling-paling mengajukan izin investasi
(tapi biasanya sudah diklaim pemerintah sebagai
investasi baru). Kesimpulannya Indonesia diambang
kesulitan ekonomi yang serius," ungkapnya.
sumber :
m.aktual.co/ekonomibisnis/151110rupiah-jeblok-pejabat-asyik-pencitraan