Pengadilan di Jepang menghukum sebuah rumah sakit akibat memberikan bayi kepada keluarga yang salah 60 tahun silam. Rumah sakit tersebut harus membayar 38 juta yen atau setara Rp 4,4 miliar, kepada seorang pria yang mengaku tertukar dengan bayi lain saat dilahirkan di rumah sakit tersebut. Pria yang tidak ingin disebutkan identitasnya ini mengaku menjalani hidup yang berat akibat kecerobohan rumah sakit.
Selama dirawat oleh keluarga yang ternyata bukan keluarga kandungnya, pria ini menjadi yatim di usia 2 tahun. Ia juga harus belajar pada malam hari, sebab di pagi hari ia harus membantu ibunya bekerja di sebuah perusahaan di Tokyo. Sementara itu, pria lain yang tertukar dengan dirinya hidup berkecukupan dan bahkan kuliah di universitas. Demikian dilansir Japan Today, Jumat (29/11/2013).
Ketiga saudara pria yang 'lebih beruntung' tersebut memang merasa adik mereka tidak memiliki karakteristik serupa dengan anggota keluarga lainnya. Mereka pun menguji DNA mereka dan sang adik pada tahun 2009, dan membuktikan bahwa mereka ternyata tidak memiliki ikatan darah. Tiga tahun setelah pembuktian tersebut, yaitu tahun 2012, mereka baru menemukan siapa adik kandung mereka sebenarnya.
Kini, fakta sudah terungkap dan kedua pria yang tertukar telah kembali kepada keluarga kandung masing-masing. Adik dan ketiga kakaknya yang telah berkumpul itu menuntut rumah sakit tempat sang adik dilahirkan, sebesar 250 juta yen atau setara Rp 29 miliar.
Hakim di pengadilan, Masatoshi Miyasaka, memotong jumlah uang yang dituntut. Meski demikian, ia tetap mengakui adanya kerugian lain yang diderita sang adik yang selama ini dibesarkan di keluarga yang kurang mampu. Kerugian tersebut misalnya kesempatan menuntut ilmu ke tingkat yang lebih tinggi, serta penderitaan mental.
"Penuntut (pria itu) kehilangan kontak dengan keluarga kandungnya untuk waktu yang sangat lama. Ia bahkan tidak sempat berhubungan dengan orang tua kandungnya, sebab mereka kini telah meninggal. Saya sangat bersimpati pada kekecewaannya," tutur Miyasaka.
Sumber:
http://health.detik..com/read/2013/1...empatnya-lahir
kirain cuma di sinetron aja kejadian begini,...![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tGklfe0TOIb9_-l4F47Zxo5E5BG5aQiDB6vXvt0-k8yfsIsbDPJW4POb-uYWvWULgSC8ElEaEkn3UiPWYylEDeIR81YpzfTxYP6v8Pa-Yn1ouDCBAG=s0-d "Matabelo")
Selama dirawat oleh keluarga yang ternyata bukan keluarga kandungnya, pria ini menjadi yatim di usia 2 tahun. Ia juga harus belajar pada malam hari, sebab di pagi hari ia harus membantu ibunya bekerja di sebuah perusahaan di Tokyo. Sementara itu, pria lain yang tertukar dengan dirinya hidup berkecukupan dan bahkan kuliah di universitas. Demikian dilansir Japan Today, Jumat (29/11/2013).
Ketiga saudara pria yang 'lebih beruntung' tersebut memang merasa adik mereka tidak memiliki karakteristik serupa dengan anggota keluarga lainnya. Mereka pun menguji DNA mereka dan sang adik pada tahun 2009, dan membuktikan bahwa mereka ternyata tidak memiliki ikatan darah. Tiga tahun setelah pembuktian tersebut, yaitu tahun 2012, mereka baru menemukan siapa adik kandung mereka sebenarnya.
Kini, fakta sudah terungkap dan kedua pria yang tertukar telah kembali kepada keluarga kandung masing-masing. Adik dan ketiga kakaknya yang telah berkumpul itu menuntut rumah sakit tempat sang adik dilahirkan, sebesar 250 juta yen atau setara Rp 29 miliar.
Hakim di pengadilan, Masatoshi Miyasaka, memotong jumlah uang yang dituntut. Meski demikian, ia tetap mengakui adanya kerugian lain yang diderita sang adik yang selama ini dibesarkan di keluarga yang kurang mampu. Kerugian tersebut misalnya kesempatan menuntut ilmu ke tingkat yang lebih tinggi, serta penderitaan mental.
"Penuntut (pria itu) kehilangan kontak dengan keluarga kandungnya untuk waktu yang sangat lama. Ia bahkan tidak sempat berhubungan dengan orang tua kandungnya, sebab mereka kini telah meninggal. Saya sangat bersimpati pada kekecewaannya," tutur Miyasaka.
Sumber:
http://health.detik..com/read/2013/1...empatnya-lahir
kirain cuma di sinetron aja kejadian begini,...
