Quote:TEMPO.CO, Moskow - Parlemen Rusia pada Jumat menyetujui UU Kesehatan yang baru, yang antara lain melarang iklan aborsi dan pengobatan tradisional. Undang-undang ini segera ditandatangani Presiden Vladimir Putin.
Negara ini mengetatkan praktek aborsi, bukan karena alasan moral, melainkan karena makin rendahnya angka kelahiran negara itu. Aborsi adalah metode umum pengendalian kelahiran di era Soviet. Kini Rusia merupakan negara dengan tingkat aborsi per wanita usia subur tertinggi di dunia, menurut data PBB.
Berdasarkan undang-undang yang disahkan pada 2011, aborsi sampai 12 minggu usia kehamilan dilegalkan di Rusia. Beberapa pengecualian sampai dengan minggu ke-22 kehamilan masih diizinkan jika diketahui ada komplikasi medis atau akibat perkosaan.
Selain mengatur aborsi dan pengobatan tradisional, UU Kesehatan yang baru itu juga membahas beberapa isu. Salah satunya adalah ketentuan bahwa anak-anak usia 14 sampai 15 tahun tidak perlu memerlukan izin orang tua untuk pemeriksaan medis. Usia yang memerlukan persetujuan orang tua adalah untuk pengobatan ketergantungan obat pada usia 16-18 tahun.
UU Kesehatan juga akan melarang produsen dan distributor barang farmasi yang mendorong dokter untuk meresepkan obat tertentu dengan imbalan hadiah barang atau uang. Selain itu, sebagai konsekuensi pengobatan tradisional dianggap ilegal, pelanggarnya akan didenda antara 2.000-4.000 rubel (atau setara US$ 60-120).
Sumber