Quote:![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_u_5Zb1l72lW3zKxvK2vL_Q7rU_byMMrT_enabYvyrYV8y-TNnM_OCe1yNx3oDO6900-7lBdP-0WP_V8xoJSsUKb0QpxP0rD8Ahxl8Kq-KWu8-u7saitECOEq4aRAqKGzac5eT31g7yx1ui68yfSyQ6DKOXnZiyMGzgdMCq0UI_-mRG72GnqhGhlth_nA1lZbkwcw=s0-d)
JAKARTA, KOMPAS.com � Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor listrik dari Malaysia.
Alasan utama pemerintah impor listrik dari Malaysia agar pembangkit listrik dalam negeri yang masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bisa dikurangi produksinya.
"Impor listrik prinsipnya menurunkan biaya (BBM) sambil memperkuat tarif listrik kita," ujar Dirjen Kelistrikan Kementerian ESDM Jarman, Selasa (19/11/2013).
Jarman menyebutkan, beberapa pembangkit listrik di Kalimantan Barat masih menggunakan BBM sebagai bahan untuk beroperasi. Dengan kebijakan mengimpor listrik dari Malaysia, maka bisa mengurangi konsumsi BBM.
"Sekarang kita punya kebijakan dari Malaysia 900 kwh, mengganti pembangkit listrik dari BBM," jelas Jarman
Menurut Jarman, negara bisa menghemat kuota BBM dan mendapatkan produksi listrik yang lebih besar dengan impor daripada menggunakan pembangkit listrik yang masih mengonsumsi BBM. "Ini menghemat 3.500 per kwh daripada memakai pembangkit yang menggunakan BBM," papar Jarman. (Hendra Gunawan)
Sumber: kompas.com
Bikin aja PLTU Batubara kaya di kariangau, balikpapan, kalimantan timur.
kenapa mesti impor? jangan takut sama greenpeace karena di amerika sendiri sebagian besar listriknya itu pake batubara kok
JAKARTA, KOMPAS.com � Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor listrik dari Malaysia.
Alasan utama pemerintah impor listrik dari Malaysia agar pembangkit listrik dalam negeri yang masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bisa dikurangi produksinya.
"Impor listrik prinsipnya menurunkan biaya (BBM) sambil memperkuat tarif listrik kita," ujar Dirjen Kelistrikan Kementerian ESDM Jarman, Selasa (19/11/2013).
Jarman menyebutkan, beberapa pembangkit listrik di Kalimantan Barat masih menggunakan BBM sebagai bahan untuk beroperasi. Dengan kebijakan mengimpor listrik dari Malaysia, maka bisa mengurangi konsumsi BBM.
"Sekarang kita punya kebijakan dari Malaysia 900 kwh, mengganti pembangkit listrik dari BBM," jelas Jarman
Menurut Jarman, negara bisa menghemat kuota BBM dan mendapatkan produksi listrik yang lebih besar dengan impor daripada menggunakan pembangkit listrik yang masih mengonsumsi BBM. "Ini menghemat 3.500 per kwh daripada memakai pembangkit yang menggunakan BBM," papar Jarman. (Hendra Gunawan)
Sumber: kompas.com
Bikin aja PLTU Batubara kaya di kariangau, balikpapan, kalimantan timur.
kenapa mesti impor? jangan takut sama greenpeace karena di amerika sendiri sebagian besar listriknya itu pake batubara kok

