SITUS BERITA TERBARU

HEBOH, PENCITRAAN JOKOWI DI SOAL UN SMA!

Tuesday, April 15, 2014
Quote:
Nama Jokowi Muncul dalam Soal Ujian Nasional SMA

TEMPO.CO, Jakarta - Nama calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, muncul dalam soal ujian nasional mata pelajaran bahasa Indonesia untuk sekolah menengah atas.

Foto pertanyaan ujian nasional dalam bentuk soal cerita yang memuat nama Joko Widodo beredar di Twitter hari ini, Senin 14 April 2014. Soal ujian itu menjabarkan peran Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta yang dikenal dengan gaya blusukan dan pernah meraih penghargaan serta kendala yang mengadangnya selama menjabat gubernur. Soal cerita itu menanyakan keteladanan mantan Wali Kota Solo itu dan masalah yang dihadapinya sebagai gubernur. (Baca: Ujian Nasional, Jokowi: Yang Penting Jujur)

Gambar ini menuai sejumlah komentar dari pengguna Twitter. Mereka menganggap soal ujian nasional itu terkait dengan kampanye Jokowi sebagai calon presiden. "Kampanye Jokowi di soal Ujian Nasional ?beneran ga nih," cuit @drGanisIrawan, Senin, 14 April 2014. (Baca: Beragam Kecurangan UN: Ada Ponsel dan Tim Sukses)

"Salahin FOKE !! "@Moh_Aditya_W: Ujian nasional ada pertanyaan soal tentang Jokowi, mau nyalahin petinggi PDIP atau menteri pendidikan?"," cuit @tania_damayanti.

"#jokowi kampanye lewat soal UJian Nasional > memalukan!," cuit @akununic.

"Gmn menurut om can @TrioMacan2000. Mslh pencitraan jokowi di soal Ujian nasional sma harini,, siapa otaknya min," cuit @DimasAditama.

APRILIANI GITA FITRIA
SUMBER


Quote:
Soal UN Jokowi, BSNP: Kecerobohan Pembuat Naskah
Senin, 14 April 2014, 17:27 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) memastikan setiap soal Ujian Nasional (UN) tidak menjurus ke politik praktis. Karena itu, soal yang memuat nama Joko Widodo seharusnya tidak ada.

Kepala BSNP, Edi melihat jika kejadian ini merupakan kecerobohan pihak pembuat naskah. Pasalnya mereka yang memilih kisi-kisi soal yang telah disiapkan.

Seperti diberitakan, UN tingkat SMA/SMK/MA dilangsungkan mulai Senin (14/4) hingga Rabu (16/4). Mata pelajaran yang diujikan pada hari pertama adalah Bahasa Indonesia dan Biologi untuk IPA dan Geografi untuk IPS.

Pada soal bahasa Indonesia, beredarlah nama calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo, tampak ada di soal ujian nasional (UN).
SUMBER


Quote:
Dituding Kampanye dalam Soal UN, Ini Kata Jokowi

Senin, 14 April 2014 16:02
[img]http://cdn.production.liputan6.com/medias/663395/big/jokowi7.jpg
[/img]
Liputan6.com, Jakarta - Dalam salah satu soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di Jawa Tengah, ditemukan pertanyaaan terkait sosok capres dari PDIP Joko Widodo. Dalam soal tersebut, pria yang akrab disapa Jokowi itu dituliskan sebagai sosok yang bersih dan antikorupsi.

Soal tentang Jokowi itu dikabarkan muncul di SMA Muhammadiyah I Sukoharjo untuk siswa jurusan IPS. Berikut kutipan asli yang ada dalam salah satu soal UN yang dimaksud:

"Ir. H. Joko Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, merupakan alumnus UGM. Sejak 15 Oktober, Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI. Tokoh yang jujur dan selalu bekerja keras ini dikenal dengan gaya blusukannya ke pelosok ibu kota. Berbagai penghargaan telah beliau raih, antara lain ia termasuk salah satu tokoh terbaik dalam pengabdiannya kepada rakyat. Sebagai tokoh seni dan budaya, beliau dinilai paling bersih dari korupsi. Namun demikian, usahanya di bidang Upah Minimun Provinsi (UMP) mengalami kendala oleh tindakan buruh yang memanggil kembali perwakilannya saat sidang berlangsung. Buah dari pertemuan tersebut dewan pengupahan menetapkan UMP sebesar Rp 2,2 juta".

Dua pertanyaan yang harus dijawab peserta UN, adalah, pada nomor 15, tertulis, "Keteladanan Jokowi pada kutipan wacana tersebut adalah?" dan "Masalah yang dihadapi tokoh Joko Widodo berdasarkan paragraph tersebut adalah?".

Terkait soal itu, Jokowi mengaku belum tahu. Ia justru bertanya balik di mana soal tersebut ditemukan. Ia pun mengaku heran mengapa kiprahnya sebagai gubernur di jadikan sebagai salah satu bahan soal dalam ujian nasional.

"Nggak tahu saya. Nggak tahu, tanya yang buat. Siapa yang buat soal itu? Ya kamu tanya yang buat lah," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (14/4/2014).

Jokowi menyayangkan namanya dijadikan salah satu bahan soal UN. Terlebih soal tersebut muncul saat dirinya tengah menjadi sorotan media sebagai calon presiden yang diusung PDIP.

Semestinya, kata Jokowi, nama-nama yang muncul dalam soal UN bukanlah nama tokoh atau politisi yang sampai saat ini masih berkarir, namun alngkah baiknya nama dalam soal tersebut adalah figur atau tokoh pahlawan.

"Tapi mestinya pertanyaan itu kalau masalah tokoh. Sebenarnya lebih bagus yang berkaitan dengan pahlawan nasional. Ya kan, apa dari Aceh, Maluku, dari daerah yang lain. Saya kira lebih relevan. Sehingga jejak sejarah lebih tertanggap oleh anak-anak kita," tukas Jokowi.

(Raden Trimutia Hatta)
SUMBER


Quote:KPAI Minta Mendikbud Segera Investigasi Kasus Munculnya Jokowi di Soal UN
Ramdhan Muhaimin - detikNews

Jakarta - Munculnya cerita tentang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam soal Ujian Nasional (UN) sangat disesalkan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan investigasi atas hal tersebut.

"Terkait dengan adanya cerita tentang Jokowi dalam salah satu naskah soal Bahasa Indonesia UN SMA, dan setelah melakukan telaahan mengenai isinya, KPAI meminta adanya investigasi lebih lanjut, karena ini jelas terindikasi susupan kepentingan politik," ujar Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (14/4/2014).

Asror mengatakan KPAI menduga adanya upaya politisasi UN melalui soal Bahasa Indonesia yang berisi cerita tentang Joko Widodo, yang isinya terdapat framing dan cenderung penggiringan opini. KPAI menegaskan, ranah pendidikan jangan disusupi oleh kepentingan politik.

"UN adalah instrumen akademik, sehingga menjadi bermasalah jika ditunggangi kepentingan politik," tegasnya.

Untuk itu, KPAI meminta Mendikbud sebagai penanggung jawab pendidikan nasional segera melakukan investigasi lebih lanjut, terkait dengan munculnya bacaan bernuansa politik tersebut. Asror juga mengatakan KPAI sudah melakukan komunikasi dengan Kadisdik DKI,

"Siapa pembuatnya, atas motivasi apa, dan dengan gentle bertanggung jawab. Harus ada sanksi tegas agar kejadian serupa tidak terus terulang. Kabalitbang dan Ketua BSNP tidak boleh lepas tangan. Jangan susupi masalah akademik dengan urusan politik," ucap Asror.
SUMBER


========================================================

Pencitraan yang TERLALU
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive