
TEMPO.CO,
Saat tiba di Desa Ponain, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini
Mantan Wali Kota Solo itu lalu dikenakan pakaian adat, berupa kain tenun yang biasa disebut dastar, diserta topi adat atau pou dan tairut (kain pinggang).
Setelah penyambutan itu,
sumber
Ane copas dari seorang yg dekat dgn Jokowi:
Pada akhir tahun 2013 Jokowi menyatakan akan memerangi segala bentuk mafia daging sapi dengan jalur distribusi, tapi jujur saja ada kekuatan besar yang menghalangi setiap gerak pembongkaran mafia daging.
Jadi memang faktanya Jokowi diberikan jabatan Presiden untuk membongkar segala bentuk kejahatan distribusi pangan. Dan saya juga bilang pada Pak Jokowi bahwa mafia pangan sudah terbentuk sejak tahun 1970-an, kartelnya hanya dipegang beberapa orang saja, kartel ini kemudian berkembang pesat dan menguasai jalur perdagangan ,Suharto saja sampai membuat Bulog untuk menghajar kartel itu, tapi kemudian Bulog dilemahkan karena dianggap sarang korupsi.
Kita berada dalam persimpangan jalan, bila kawan-kawan ingin urun rembug masalah ini silahkan diskusikan saja pada kolom komentar. Kita akan membangun politik demokrasi partisipatif, suara rakyat didengar dan jadi kekuatan publik yang baik.
-Anton DH Nugrahanto-.


