Sejak ditetapkan dalam Daftar Calon Tetap (DCT)oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta (KPUD) Jakarta Pelawak senior Tubagus Didin Pinasti atau akrab disapa 'Didin Bagito' mengaku telah bekerja maksimal dalam melakukan sosialisasi kepada pemilih.
Caleg PAN No. 10 di daerah pemilihan DKI Jakarta V tersebut mengklaim, selama proses pencalegan dirinya sama sekali tidak mengeluarkan modal kapital dalam jumlah besar.
Bagaimana tidak, sebab Didin mempunyai modal sosial yang cukup kuat. Latar belakang dirinya sebagai seorang selebritis, seniman, publik figur dan pelawak tentu sudah sangat mengakar dimata publik.
"Sejauh ini, saya kampanye dan menyapa pemilih dengan naik sepeda atau jalan kaki. Gak banyaklah dana yang sudah keluar, gak sampai Rp 100 juta," katanya saat dihubungi Asatunews. Com, Jakarta, Senin (24/2).
Didin menjelaskan, ketertarikan dirinya maju dalam ranah politik bukan untuk mencari pekerjaan, atau hanya ikut-ikutan semata. Melainkan dirinya ingin mengabdi kepada publik dalam skala lebih luas.
Baginya panggung politik adalah medan pengabdian untuk menyuarakan kepentingan dan aspirasi publik. Ia berharap, jika dirinya kelak terpilih sebagai seorang legistalor di DPRD DKI Jakarta, maka ia akan bekerja keras mengemban amanah tersebut.
"Panggung hiburan dan politik kan sama saja, intinya pengabdian. Kalau saya ngelawak ya cuma bisa sindir kebijakan yang kurang tepat, terus menguap begitu saja. Tapi, kalo saya masuk sistem kan bisa berbuat banyak," katanya dengan tegas.
Caleg PAN No. 10 di daerah pemilihan DKI Jakarta V tersebut mengklaim, selama proses pencalegan dirinya sama sekali tidak mengeluarkan modal kapital dalam jumlah besar.
Bagaimana tidak, sebab Didin mempunyai modal sosial yang cukup kuat. Latar belakang dirinya sebagai seorang selebritis, seniman, publik figur dan pelawak tentu sudah sangat mengakar dimata publik.
"Sejauh ini, saya kampanye dan menyapa pemilih dengan naik sepeda atau jalan kaki. Gak banyaklah dana yang sudah keluar, gak sampai Rp 100 juta," katanya saat dihubungi Asatunews. Com, Jakarta, Senin (24/2).
Didin menjelaskan, ketertarikan dirinya maju dalam ranah politik bukan untuk mencari pekerjaan, atau hanya ikut-ikutan semata. Melainkan dirinya ingin mengabdi kepada publik dalam skala lebih luas.
Baginya panggung politik adalah medan pengabdian untuk menyuarakan kepentingan dan aspirasi publik. Ia berharap, jika dirinya kelak terpilih sebagai seorang legistalor di DPRD DKI Jakarta, maka ia akan bekerja keras mengemban amanah tersebut.
"Panggung hiburan dan politik kan sama saja, intinya pengabdian. Kalau saya ngelawak ya cuma bisa sindir kebijakan yang kurang tepat, terus menguap begitu saja. Tapi, kalo saya masuk sistem kan bisa berbuat banyak," katanya dengan tegas.
Selain itu Didin juga menghimbau kepada publik untuk tidak memandang sebelah mata caleg yang berlatarbelakang selebritis atau pekerja seni. Baginya, dalam alam demokrasi semua warga diberikan kebebasan untuk berkiprah dalam dunia politik.
Secara spesifik ia mencontohkan kiprah "Miing" atau Dedi Gumelar yang telah menjadi legislator dari PDIP. Bagi Didin, performa dan kinerja Miing selama menjadi anggota DPR sangat memuaskan. Miing lanjut Didin bukan hanya sanggup mentransformasi pekerjaan dari seorang pelawak menjadi legislator baik. Namun, ia juga sanggup menyuarakan aspirasi konstituen di daerah pemilihannya (dapil).
"Saya yakin tidak sepenuhnya masyarakat antipati dengan caleg artis. Ada caleg yang berlatarbelakang seniman dan artis punya kinerja bagus. Karena itu, beri kami kesempatan untuk membuktikan hal tersebut," tutupnya. | BAHAUDIN MARCOPOLO/MJF
sumber: http://asatunews.com/berita-21113-ny...-100-juta.html


