Merdeka.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengeluarkan teguran tertulis untuk tayangan sinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' yang tayang di RCTI. KPI menilai program ini telah dimanfaatkan pasangan Wiranto - Hary Tanoe untuk berkampanye.
"Tayangan itu disiarkan oleh stasiun RCTI pada tanggal 1 Februari 2014 dimulai pukul 20.02 WIB," demikian isi surat teguran KPI yang dikeluarkan di Jakarta, Rabu (5/2) dengan nomor K/KPI/02/14.
Pada episode tersebut ditayangkan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang telah dideklarasikan oleh partai Hanura, Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (WIN-HT). keduanya datang dengan sepeda motor dan menyapa warga Kampung Duku yang sedang bergotong-royong.
"Saya ini Pak Win HT. Pak Wiranto dan Pak Hary Tanoe, yang biasa keliling-keliling begini melihat keadaan rakyat. Kalau kita di atas terus, nggak lihat keadaan rakyat sesungguhnya bagaimana," ujar Wiranto.
"Tayangan itu disiarkan oleh stasiun RCTI pada tanggal 1 Februari 2014 dimulai pukul 20.02 WIB," demikian isi surat teguran KPI yang dikeluarkan di Jakarta, Rabu (5/2) dengan nomor K/KPI/02/14.
Pada episode tersebut ditayangkan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang telah dideklarasikan oleh partai Hanura, Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (WIN-HT). keduanya datang dengan sepeda motor dan menyapa warga Kampung Duku yang sedang bergotong-royong.
"Saya ini Pak Win HT. Pak Wiranto dan Pak Hary Tanoe, yang biasa keliling-keliling begini melihat keadaan rakyat. Kalau kita di atas terus, nggak lihat keadaan rakyat sesungguhnya bagaimana," ujar Wiranto.
"KPI menilai bahwa program siaran tersebut telah dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi pemilik lembaga penyiaran bersangkutan dan atau kelompoknya. Jenis Pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan kepentingan publik," kata pihak KPI.
KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 11 dan Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 11 ayat (1) dan ayat (2). Berdasarkan pelanggaran di atas. KPI Pusat memberikan sanksi administratif Teguran Tertulis. [ian]
sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/kpi-semprit-win-ht-main-sinetron-tukang-bubur-naik-haji.html
---------------------------------------
Kalo WIN HT di tegor karena main sinetron, HARUSnya Artis2 yg jadi Caleg tetep main sinetron juga harus diTegor donk !
Jangan main asumsi2 sebelah pihak, lihat fakta hukumnya.
Apakah WIN-HT bawa2 label HANURA ????
