Impor bus TransJakarta asal Cina membawa korban terutama Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono. Ahok yang sangat getol dan mendorong bus TransJakarta dari Cina justru menyalahkan kepala dinasnya. Padahal Ahok lah yang seharusnya bertanggungjawab.
Setelah bus TransJakarta impor dari Cina bermasalah. Ahok masih bersikeras mau impor bus lagi dari negeri Tirai Bambu. Masyarakat pun sudah mengetahui produk asal Cina itu banyak masalah dan kualitasnya tidak bagus.
Begitu pula Jokowi yang katanya mendukung produk dalam negeri, ternyata menyetujui impor. Selama ini, Jokowi dengan mobil EsEMKA mengantarkan dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tetapi nasib mobil itu tidak jelas nasibnya.
Setelah bus TransJakarta impor dari Cina bermasalah. Ahok masih bersikeras mau impor bus lagi dari negeri Tirai Bambu. Masyarakat pun sudah mengetahui produk asal Cina itu banyak masalah dan kualitasnya tidak bagus.
Begitu pula Jokowi yang katanya mendukung produk dalam negeri, ternyata menyetujui impor. Selama ini, Jokowi dengan mobil EsEMKA mengantarkan dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tetapi nasib mobil itu tidak jelas nasibnya.
Nampaknya ada persengkongkolan halus antara Jokowi-Ahok untuk mendapatkan dana melalui proyek di pemerintahan. Kita pun sudah mafhum Jokowi ini diusung PDIP di mana partai berlambang banteng moncong putih butuh dana untuk Pemilu 2014. Bagaimana cara mendapatkan dana itu? salah satunya melalui Jokowi dengan memanfaatkan proyek di DKI Jakarta.
Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) dari Cina berkualitas jelek. Bahkan, bus itu sudah berkarat ketika proses pengapalan dari China ke Indonesia.
Tak hanya itu, Azas Tigor menuding ada proses korupsi dalam pengadaan armada bus itu. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus masuk menangani masalah itu. Apalagi dana pengadaan bus itu mencapai setengah triliun lebih.
Sumber gan: http://goo.gl/BOunZT
