Malang � Ketidaksiapan data kependudukan di desa korban letusan Gunung Kelud sebabkan kesimpangsiuran kebutuhan pengungsi. Kesulitan memetakan jumlah pendudukan berdasarkan usia, jenis kelamin, kebutuhan khusus dan lokasi pengungsian menyulitkan pendataan kebutuhan yang dilakukan oleh relawan relawan pendataan yang dikelola oleh pemerintah desa dan pemuda desa. Hambatan tersebut menyebabkan posko kesulitan memetakan kebutuhan rinci pengungsi dan warga yang menetap selama penanganan bencana erupsi Gunung Kelud.
Situasi bencana ini menunjukkan betapa pentingnya data terstruktur dan rapih yang mudah diakses dalam situasi darurat. Menurut Agus Triwanto (30), Tim penanganan Bencana Posko Peduli Gunung Kelud Infest-SBMI-PSDBM, ketidakesediaan data menyebabkan sulitnya posko-posko mandiri untuk menentukan jenis-jenis kebutuhan yang dibutuhkan oleh masing-masing posko pengungsian dan desa. Hal ini tentu akan memersulit penyediaan informasi akurat bagi pihak di luar yang berkeinginan membantu korban erupsi Gunung Kelud.
�Langkah pertama yang perlu dilakukan saat ini salah satunya adalah pendataan. Kami dan relawan bersepakat untuk membangun data bersama selama beberapa hari ini untuk memudahkan penanganan korban bencana,� tutur pria yang akrab dipanggil Bobo ini.
Pertemuan koordinasi yang dihadiri oleh Muhammad Irsyadul Ibad, Agus Triwanto, Ahmad Afif (Infest-PSDBM); Edi Purwanto dan Surya (SBMI); Heru dan Wahyu (perwakilan pemuda) menyepakati kegiatan pendataan masyarakat untuk penanganan korban bencana Gunung Kelud. Pihak pemerintah Desa Ngantru, relawan lokal, Infest-PSDBM dan SBMI akan mulai melakukan pendataan pendudukan dan korban di Desa Ngantru pada 17 Februari 2013. Tim relawan Desa Ngantru akan turut memobilisir beberapa desa di Kecamatan Ngantang untuk melakukan upaya serupa guna memudahkan penanganan korban bencana letusan Gunung Kelud.
Ketersediaan data tidak saja akan membantu selama proses tanggap darurat, tetapi juga dapat digunakan selama proses pemulihan paska erupsi. Menurut Irsyadul Ibad (30), relawan Infest-PSDBM, data tersebut akan memudahkan pihak-pihak terkait untuk membantu korban letusan Kelud.
�Data ini tidak saja berguna pada proses tanggap darurat, tetapi juga dapat digunakan untuk proses pemulihan. Data ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak terkait dalam penanganan bencana.
Sumber : www.kelud.buruhmigran.or.id
Situasi bencana ini menunjukkan betapa pentingnya data terstruktur dan rapih yang mudah diakses dalam situasi darurat. Menurut Agus Triwanto (30), Tim penanganan Bencana Posko Peduli Gunung Kelud Infest-SBMI-PSDBM, ketidakesediaan data menyebabkan sulitnya posko-posko mandiri untuk menentukan jenis-jenis kebutuhan yang dibutuhkan oleh masing-masing posko pengungsian dan desa. Hal ini tentu akan memersulit penyediaan informasi akurat bagi pihak di luar yang berkeinginan membantu korban erupsi Gunung Kelud.
�Langkah pertama yang perlu dilakukan saat ini salah satunya adalah pendataan. Kami dan relawan bersepakat untuk membangun data bersama selama beberapa hari ini untuk memudahkan penanganan korban bencana,� tutur pria yang akrab dipanggil Bobo ini.
Pertemuan koordinasi yang dihadiri oleh Muhammad Irsyadul Ibad, Agus Triwanto, Ahmad Afif (Infest-PSDBM); Edi Purwanto dan Surya (SBMI); Heru dan Wahyu (perwakilan pemuda) menyepakati kegiatan pendataan masyarakat untuk penanganan korban bencana Gunung Kelud. Pihak pemerintah Desa Ngantru, relawan lokal, Infest-PSDBM dan SBMI akan mulai melakukan pendataan pendudukan dan korban di Desa Ngantru pada 17 Februari 2013. Tim relawan Desa Ngantru akan turut memobilisir beberapa desa di Kecamatan Ngantang untuk melakukan upaya serupa guna memudahkan penanganan korban bencana letusan Gunung Kelud.
Ketersediaan data tidak saja akan membantu selama proses tanggap darurat, tetapi juga dapat digunakan selama proses pemulihan paska erupsi. Menurut Irsyadul Ibad (30), relawan Infest-PSDBM, data tersebut akan memudahkan pihak-pihak terkait untuk membantu korban letusan Kelud.
�Data ini tidak saja berguna pada proses tanggap darurat, tetapi juga dapat digunakan untuk proses pemulihan. Data ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak terkait dalam penanganan bencana.
Sumber : www.kelud.buruhmigran.or.id