
Merdeka.com - Prabowo Subianto angkat bicara soal beberapa hasil survei yang menunjukkan elektabilitasnya sebagai capres 2014 merosot. Menurutnya, hasil survei tidak bisa menjadi tolak ukur karena banyak yang bayaran.
"Jangankan survei, apa aja bisa dibeli di republik kita ini. Benar atau tidak? Ya sudah. Jadi ini bagus Anda tanya ke saya. Kesempatan kan. Masak bangsa ini mau diatur oleh tukang survei. Ya udah kalau Anda percaya," kata Prabowo.
Hal itu dikatakan Prabowo usai kunjungannya ke kantor PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (8/1). Prabowo bertemu Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin .
Bagi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini, yang lebih penting dari proses pemilu adalah hak pilih rakyat.
"Kalau saya yang penting demokrasi, yang penting rakyat memilih. Bukan tukang survei yang memilih, bukan satu dua orang ya. Saya kira itu saja dari saya. Kita lihat saja nanti," tegasnya.
Meladeni wartawan yang masih terus bertanya soal survei, Prabowo balik bertanya, "Jadi, bapak percaya sama survei?"
"Saya ini sudah lama jadi orang Indonesia. Anda juga kan. Menurut hati Anda? Kok ga mau jawab? Sudahlah. Anda mau tanya apa nanti besok saya bisa kasih 15 survei, di mana saya nomor 1 dan Gerindra nomor 1. Anda mau? Anda umumkan ga?" tandasnya.
Survei Litbang Kompas yang dirilis hari ini menunjukkan elektabilitas Prabowo merosot dari 15,1 persen menjadi 11,1 persen. Dia kalah jauh dari Joko Widodo yang berada di posisi teratas dengan 43,5 persen dan nyaris tersalip Aburizal Bakrie di urutan ketiga dengan 9,2 persen.


