SITUS BERITA TERBARU

Peneliti LIPI Optimistis Jakarta Bebas Banjir 2030

Thursday, January 23, 2014
Kapan Jakarta bebas banjir? Peneliti LIPI punya keyakinan Ibu Kota bebas banjir pada 2030 atau 16 tahun lagi. Jakarta memiliki ahli yang jumlahnya banyak untuk mengatasi banjir.

"Saya optimis sekali 2030 DKI Jakarta bisa bebas banjir. Karena dari segi keahlian kita tidak kekurangan," ujar Peneliti Senior Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Prof Dr Jan Sopaheluwakan.

Jan mengatakan itu dalam konferensi pers dengan tema 'skenario mengatasi banjir Jakarta' di kantor LIPI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (23/1/2014).

Keyakinan Jan ini bisa terwujud bila pemerintah mengatasi banjir dengan cara yang bersifat jangka panjang. Pelaku industri dan jasa lain harus sudah siap menerima konsep jangka panjang.

"Khususnya untuk konsep yang meliputi lebih dari sekadar Jakarta saja, melainkan share dari pemerintah daerah dan publik untuk mengurangi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya," kata Jan.

Jan berpandangan, Jakarta selalu berhadapan dengan masalah banjir dan solusi tidak bisa datang seketika.
Jakarta juga diancam dari sisi utara yakni banjir air rob dari laut.

"Ini sindrom kota-kota besar seperti Jakarta, sindrom yang meremehkan bencana. Di Jakarta ini banjir bukan lagi banjir kiriman, tapi dari 13 sungai itu adalah gejala geologis. Termasuk pendangkalan sungai yang tak mampu menghasilkan delta di daerah hulu nya. Dan kondisi tanah di Jakarta secara geologis juga menurun secara berkala, meski kecil," ucapnya.

Jan memprediksi, dalam jangka 20-30 tahun gorong-gorong akan menyebabkan banjir. Sebab kondisi gorong-gorong yang kecil dan semakin tertekan turun oleh penekanan tanah yang sudah menurun akan berpotensi banjir.

"Apalagi memang daerah utara itu rendah, wilayah laut yang direklamasi dan dijadikan daratan. Sehingga masalah Indonesia dan beberapa kota besar lain di dunia yakni, tekanan terhadap ruang, abrasi pantai, tanah kehilangan daya serap yang berujung pada ancaman banjir," ucap dia.

Jan tidak setuju bila sodetan Sungai Ciliwung-Cisadane menjadi solusi mengatasi banjir. Sebab sodetan hanya mengatasi banjir dalam jangka pendek.

"Konsep pemikiran sodetan itu kan untuk mengirim air kembali secepat mungkin ke laut, ya toh? Nah sedangkan air ini akan diperlukan di musim kemarau, jadi sebaiknya dikembalikan ke sistem alamiah tanah. Akan tetapi harus dibarengi relokasi dan penanganan masyarakat sekitar agar tetap bisa memberikan manfaat bagi mereka," paparnya.

Jan menawarkan konsep waterfront city. Konsep itu berupa kanal-kanal dan danau buatan dikelilingi pulau-pulau buatan seluas 750 hektar. Nantinya air tidak disalurkan secepatnya ke laut melainkan ditampung di kanal-kanal atau di danau buatan tersebut melalui pembuatan manajemen air.

Konsep Jan ini sudah menang dalam lomba Green Metropolis Jakarta 2030 yang diselenggarakan oleh Kementerian PU pada 22 November 2013 lalu.

Sumber

SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive