SITUS BERITA TERBARU

KPK Hampir Tangkap Petinggi Golkar di Kasus Akil?

Thursday, January 16, 2014


TEMPO.CO, Jakarta - Akil Mochtar ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2 Oktober 2013 karena diduga menerima suap dalam penanganan pemilihan kepala daerah Gunung Mas dan Lebak. Malam itu, ternyata Akil tak cuma menunggu uang pelicin dari Gunung Mas dan Lebak, tapi juga Jawa Timur.


Hal itu terungkap dari percakapan Blackberry Messenger Akil dengan Zainudin Amali, Ketua Golkar Jawa Timur sebelum Akil ditangkap KPK. Pada 2 Oktober siang, Zainudin mengontak Akil. �Alhamdulillah positif,� katanya. �Kapan bisa kopi darat?�


Akil meminta Zainudin, yang juga Wakil Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, mengantarkan uang secepatnya. �Eksekusi langsung,� ujarnya. Walau begitu, ia meminta Zainudin menunggu aba-aba dari dia sebelum mengantarkan besel. �Nanti malam saya ke Wican,� kata Zainudin. Wican kependekan dari Widya Chandra, kompleks rumah dinas pejabat teras, kediaman Akil.

Setelah bersidang, sekitar pukul 20.30 Akil pulang ke rumahnya. Malam itu ia berencana dengan Chairun Nisa, anggota DPR dari Golkar. Chairun Nisa menjadi perantara suap Bupati Gunung Mas Hambit Bintih.


Pada hari yang sama, Akil berkomunikasi dengan pengacara Susi Tur Andayani, yang mengurus sengketa kepala daerah Lebak. Mereka berencana bertemu malam itu sebelum dibatalkan. Susi mesti berangkat ke Lebak menemui kliennya.

Akhirnya, hanya Chairun Nisa yang bertamu malam itu. Tanpa sepengetahuan mereka, aktivitas dipantau KPK. Petugas memonitor gerak-gerik Chairun Nisa, Hambit Bintih, Susi Tur Andayani dan Tubagus Chaeri Wardana, yang mendanai suap Lebak.


Adapun Zainudin Amali tak terawasi. Rencana penyerahan uang dari Zainudin di luar dugaan petugas KPK. Penyidik baru mengetahuinya belakangan, setelah membongkar Blackberry Akil Mochtar. Malam itu, Akil akhirnya memberikan aba-aba kepada Zainudin. �Din, di mana?�

+ �Di Menteng, Bang. Stand by.�
- Bisa ketemu saya sekarang di rumah? Darurat. Kalau nggak diulang nih Jatim.
+ Baik, Bang. Segera saya ke sana.

Di rumah Akil, petugas KPK bergerak �terlampau cepat�. Begitu Chairun Nisa tiba sekitar pukul 22.oo, ia langsung digulung bersama tuan rumah. Menurut sumber Tempo, mengetahui Akil sudah ditangkap, Zainudin balik kanan sebelum sampai ke rumah Akil.

Pengacara Akil, Adardam Achyar, mengakui kliennya pernah ditanya soal ini oleh penyidik. Adapun Zainudin belum bisa dikonfirmasi.

http://www.tempo.co/read/news/2014/0...-di-Kasus-Akil

1. jadi petinggi itu enak ya..main ancam saja!..
2. andai KPK sabar sedikit..Golkar bakal lebih turun...
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive