Ancaman Politik Hanura
Senin, 27 Januari 2014 | 10:00 WIB
KOMPAS.com - SEBAGAI partai politik yang relatif baru, respons publik terhadap Partai Hati Nurani Rakyat saat ini cenderung positif. Pada kali kedua keikutsertaannya dalam pemilu, Hanura diperkirakan tidak lagi bercokol di papan bawah partai politik peserta pemilu, tetapi sudah akanmengancam posisi partai papan tengah yang relatif lebih punya pengalaman.
Hasil survei longitudinal Litbang Kompas menunjukkan adanyakenaikan elektabilitas Hanura yang cukup signifikan. Pada survei pertama, Desember 2012, parpol yang pada Pemilu 2009 berhasil mendudukkan 17 wakilnya di Senayan ini masih belum dilirik publik. Saat itu, Hanura hanya dipilih oleh kurang dari 1 persen responden. Enam bulan berikutnya, suara Hanura merangkak menjadi 2,7 persen. Tidak berhenti sampai di situ, pada bulan Desember 2013 meningkat menjadi 6,6 persen, bahkan saat ini diperkirakan tembus 10 persen
Posisi elektabilitas Hanura sebesar itu jelas mengancam posisi partai papan tengah seperti Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Keadilan Sejahtera yang sepanjang satu tahun terakhir elektabilitasnya tergolong stagnan.Bukan hal yang mustahil jika perolehan suara Hanura saat pemilu nanti justru di atas partai-partai itu.
Ada berbagai penyebab meningkat pesatnya elektabilitas Hanura. Hasil survei menunjukkan, sosok Wiranto sebagai Ketua Umum Hanura turut berperan terhadap peningkatan suara partai. Popularitas Wiranto yang pernah menjadi Panglima TNI, Menteri Pertahanan Keamanan, serta Menteri Koordinator Politik dan Keamanan pada awal reformasi, sangat tinggi. Hampir seluruh responden survei ini (93 persen) mengenal sosoknya. Kualitas kepemimpinan Wiranto juga tidak kalah dengan sosok calon presiden papan atas yang menjadi pilihan publik.
KOMPAS.com - SEBAGAI partai politik yang relatif baru, respons publik terhadap Partai Hati Nurani Rakyat saat ini cenderung positif. Pada kali kedua keikutsertaannya dalam pemilu, Hanura diperkirakan tidak lagi bercokol di papan bawah partai politik peserta pemilu, tetapi sudah akan
Hasil survei longitudinal Litbang Kompas menunjukkan adanya
Posisi elektabilitas Hanura sebesar itu jelas mengancam posisi partai papan tengah seperti Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Keadilan Sejahtera yang sepanjang satu tahun terakhir elektabilitasnya tergolong stagnan.
Ada berbagai penyebab meningkat pesatnya elektabilitas Hanura. Hasil survei menunjukkan, sosok Wiranto sebagai Ketua Umum Hanura turut berperan terhadap peningkatan suara partai. Popularitas Wiranto yang pernah menjadi Panglima TNI, Menteri Pertahanan Keamanan, serta Menteri Koordinator Politik dan Keamanan pada awal reformasi, sangat tinggi. Hampir seluruh responden survei ini (93 persen) mengenal sosoknya. Kualitas kepemimpinan Wiranto juga tidak kalah dengan sosok calon presiden papan atas yang menjadi pilihan publik.
Hasil survei juga menunjukkan, tingkat pengenalan Wiranto yang tinggi cukup berkorelasi dengan tingkat keterpilihannya. Dalam perkembangannya, tingkat keterpilihan Wiranto sebagai calon presiden meningkat
dari waktu ke waktu. Pada survei periode terakhir, misalnya, Wiranto didukung 6,3 persen responden.
Pada akhirnya, hasil survei ini juga menunjukkan adanya hubungan antara tingkat elektabilitas Wiranto dan elektabilitas partai. Meningkatnya elektabilitas Wiranto sejalan pula dengan peningkatan elektabilitas Hanura. Dengan perkataan lain, keberadaan sosok Wiranto dan Hanura dalam survei ini terlihat bersinergi dan tak terpisahkan. Alhasil, popularitas Wiranto dan Hanura berjalan paralel dan meningkat signifikan.
Di sisi lain, juga tidak dapat disangkal bahwa
Apabila saat ini terjadi peningkatan dukungan pada Hanura ataupun sosok Wiranto, dukungan itu berasal dari para pemilih partai yang memang memiliki kedekatan dengan media televisi. Hasil survei ini menunjukkan, bagian terbesar dari pendukung Hanura ataupun Wiranto sebagai calon presiden memiliki perilaku konsumsi media televisi yang tinggi. Tidak kurang dari 63 persen pendukung Hanura mengaku setiap hari menonton televisi.
(Dwi Erianto/Litbang Kompas)
sumber : http://nasional.kompas.com/read/2014/01/27/1000337/Ancaman.Politik.Hanura
---------------------------
Mencari pemimpin jangan cuma dilihat dari sosok dirinya saja,
tapi lihatlah juga latar belakang keluarga, anak, istri,
pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman.
ehh... Ini juga loh. sangat mempengaruhi keterpilihan WIN-HT 2014



