Jatenpos.com, Tiap-tiap pemimpin memiliki cara-cara tersendiri terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya. Berbeda dengan para pemimpin lainnya, Jokowi ternyata memiliki "penerawangan" yang sangat akurat terhadap 'flooding'. Bencana warisan tersebut mampu dipecahkan oleh Jokowi dengan bertahap namun pasti.
Flooding atau biasa dikenal dengan istilah banjir telah menjadi warisan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Permasalahan banjir yang beberapa hari ini telah melanda sejumlah kawasan di Jakarta dalam minggu ini, seakan menjadi sebuah "Beban Muatan" untuk pemerintahan Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta yang dikenal sangat dekat dengan masyarakat ini memiliki "penerawangan" tersendiri. Penerawangan yang dimaksud bukanlah bersifat supranatural melainkan penerawangan dengan menggunakan alur logika dan kerangka fikir yang jelas, bisa diterjemahkan secara harafiah serta masuk akal. Dari hasil penerawangan tersebut, muncullah sebuah ide sederhana namun efektif berupa normalisasi pada kali-kali yang ada.
Untuk merealisasikan normalisasi tersebut, Jokowi mengaku akan memakan waktu bertahun-tahun. Mengapa? Hal ini dikarenakan kesadaran Jokowi, bahwa ada unsur sosial lainnya dalam normalisasi kali. Seperti merelokasikan warga di bantaran kali. Jadi tidak hanya urusan keruk mengeruk saja.
Jokowi juga menyadari proyek kali-kali besar di Jakarta baru dimulai 2013 akhir. Pada Selasa (14/01) di Kembangan, Cengkareng, Jakarta Barat, Jokowi buka suara,"Kalau solusi jangka pendek itu apa, satu-satunya cara ya kali-kali terintegrasi setelah normalisasi".
Ia juga menambahkan menenai dibutuhkannya relokasi tempat tinggal bagi warga, "Kalau mau relokasi pertanyaan selanjutnya, rumah susunnya harus disediakan," jelasnya mengenai perencanaan tersebut. (Jado)
Sumber: www.jatenpos.com/2014/01/inilah-hasil-penerawangan-jokowi.html
