SITUS BERITA TERBARU

Dibelit Korupsi, Publik Enggan Pilih Dua Parpol Ini

Sunday, January 26, 2014
Quote:VIVAnews - Hasil survei yang diadakan organisasi Pol-Tracking Institute pada akhir Desember 2013 kemarin, menunjukkan publik enggan memilih Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Keengganan ini lantaran beberapa kadernya tersandung kasus dugaa tindak pidana korupsi.
Faktor lain yang menyebabkan kedua partai itu tidak dipilih publik, karena tidak ada tokoh yang diidolakan.

Survei itu dipaparkan Pol Tracking Institute pada Minggu, 26 Januari 2014 di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat. Hasil survei yang berjudul Menakar Peta Politik 2014: Pengaruh Terhadap Konfigurasi Politik 2013, dijelaskan langsung oleh Direktur Eksekutif, Handa Yuda AR.
Survei itu menyebut 44,75 persen warga Indonesia enggan memilih Demokrat saat pemilu April mendatang lantaran kasus korupsi atau hukum yang menjerat kadernya. Sementara 13,41 persen beralasan tidak memilih Demokrat karena tidak ada tokoh yang diidolakan pada partai terkait.
Hasil serupa juga terlihat di PKS. Sebanyak 25,28 persen publik enggan memilih PKS lantaran tersandung kasus korupsi atau hukum. Selain itu, 20,81 persen menilai tidak ada tokoh yang diidolakan dari partai tersebut.
Demokrat dan PKS tidak memiliki figur kuat seperti Prabowo di Gerindra atau Jokowi di PDIP untuk mendongkak elektabilitas partainya. Bagi Golkar, elektabilitas partai yang kurang terakselerasi (15,9%) jika dibandingkan perolehan suara pemilu 2009 bisa jadi disebabkan karena faktor figur dinegasikan oleh publik (Aburizal Bakrie) atau �faktor tidak ada tokoh yang diidolakan� oleh pemilih Golkar (30,59%).
Sementara itu, publik juga menganggap belum ada figur yang kuat (diidolakan) pada partai Hanura (32,32%) dan Nasdem (31,82) sebagai alasan kedua partai tersebut tidak dipilih, meskipun partai-partai itu tidak dipersepsikan negatif. Karena itu, ada korelasi yang cukup kuat antara prospek elektabilitas partai dengan kekuatan elektabilitas figur utama yang terasosiasi terhadap partai.
Adapun kekuatan figur Jokowi di PDIP dan Prabowo di Gerindra mengakselerasi elektabilitas partai namun juga sekaligus menjadi alasan partai tersebut tidak dipilih atau publik tidak memilih PDIP dan Gerindra karena tidak ada tokoh yang diidolakan di partai tersebut.
Berita negatif

Dari survei Tracking Pol Institute pada tanggal 15 Januari 2014, parpol yang paling banyak diberitakan dalam periode 1 Februari hingga 24 Desember 2013 menempatkan Demokrat dan PKS di dua posisi teratas yakni sebesar 32,4 persen dan 15,3 persen. Namun, pemberitaan untuk kedua parpol itu cenderung negatif.
Terkait survei yang diumumkan hari ini, Pol Tracking Insitute turun ke lapangan untuk mewawancarai responden pada 16-23 Desember 2013. Jumlah responden yang ditanya mencapai 1.200 orang di 33 provinsi.

Metode yang digunakan yaitu multi-stage random sampling dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan tingkat kekeliruan +/- 2,83 persen.


Partai yang punya sumber berita ???
http://politik.news.viva.co.id/news/...dua-parpol-ini
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive