SITUS BERITA TERBARU

BNPB sediakan Rp 50 miliar untuk tangani banjir Jakarta

Tuesday, January 14, 2014


Jakarta kembali diterjang banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menyiapkan tiga strategi jitu atau konsep operasional yang dilakukan untuk mengatasi banjir tahun ini.

"Pertama, masalah sungainya sendiri yang harus kita kelola. Jadi jangan sampai ada kebocoran, bagaimana manajemen pintu air dan sebagainya," ujar Kepala BNPB Syamsul Maarif di Jakarta, Senin (13/1).

Kedua, lanjut Syamsul, adalah masalah pengurusan pengungsi juga harus diutamakan. Termasuk berapa banyak pelibatan personel baik SAR maupun TNI dan Polri untuk bertugas melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi korban banjir. Termasuk persiapan logistik seperti makanan dan kebutuhan lainnya saat pengungsian.

"Yang ketiga, BNPB juga akan melakukan teknik modifikasi cuaca untuk mendistribusikan hujan supaya lebih merata. Untuk pengendalian cuacanya, ini akan dilakukan teknik modifikasi cuaca agar cuaca bisa bersahabat. Paling tidak curah hujan disitribusikan ke tempat lain tanpa merugikan pihak lain," jelas Syamsul.

Untuk teknik modifikasi cuaca, jelas Syamsul, akan dimulai hari Selasa (14/1) pukul 10.00 WIB dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta.

"Untuk ini kita siapkan Rp 28 miliar. Rp 20 miliar dari DKI dan Rp 8 miliar dari BNPB. Secara keseluruhan BNPB menyediakan dana Rp 50 miliar untuk kegiatan penanganan banjir di DKI Jakarta ini dan itu bisa ditambah apabila perlu," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum M Hasan mengatakan, pihaknya lebih siap menghadapi banjir tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hasan menegaskan, normalisasi sungai sudah dilakukan saban tahun untuk mengantisipasi banjir.

"Pekerjaan normalisasi sungai yang biasa kita lakukan sepanjang tahun, tidak hanya dalam menghadapi musim banjir saja. Saya kira kita sudah lebih siap dibandingkan dengan tahun lalu," ujar Hasan.

Lebih lanjut, Hasan mengklaim, normalisasi sejumlah sungai utama seperti Kali Pesanggrahan, Angke, Sunter dan muaranya di Ciliwung sudah dilakukan tahun yang lalu. "Kita sudah mulai Desember lalu," tegasnya.

Bahkan, dia menambahkan, sodetan yang akan melimpahkan debit banjir dari Ciliwung ke Banjir Kanal Timur juga sudah dimulai. Kemudian, jelas Hasan, untuk pengerukan atau pun pembuatan tanggul-tanggul sungai yang sifatnya jangka menengah akan diselesaikan sampai 2016. "Itu terus berlangsung selama tiga tahun," katanya.

Untuk yang jangka pendek, Hasan mengklaim sudah dilakukan perbaikan atau menambal lubang-lubang longsoran pada titik rawan banjir. Seperti halnya di Latuharhari yang sempat terjadi longsoran beberapa waktu lalu. Dan saat ini sudah selesai pengerjaannya. Sedangkan tanggul di Karet, Jakarta Pusat, Hasan menjelaskan juga sudah selesai dibuat turap sepanjang 12 meter. "Sudah berfungsi menerima debit banjir yang cukup besar." tegasnya.

Tak hanya itu, dia juga mengklaim di tempat lain seperti sepanjang kali Bekasi, maupun perumahan Kota Indah, beberapa titik yang bolong, roboh, rusak sudah diperbaiki sejak pertengahan tahun lalu. "Jadi saya kira kita sudah lebih siap dibandingkan dengan tahun lalu," tandasnya.

Sumber Gan
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive