SITUS BERITA TERBARU

Bangkok Mulai Dikepung Demonstran, Mal Tutup Awal

Sunday, January 12, 2014
Bangkok Mulai Dikepung Demonstran, Mal Tutup Awal



Quote:Demonstran anti-pemerintah bergerak lebih cepat melakukan aksi pelumpuhan Bangkok yang direncanakan mulai Senin besok. Minggu malam, mereka mulai menduduki sejumlah ruas jalan, membuat aparat sibuk mengalihkan jalur lalu-lintas.

Sejak sore, massa dari People's Democratic Reform Committee sudah mulai menduduki persimpangan Pathumwan, Lat Phrao, Chaeng Wattana Road, dan Victory Monument.

Berbarengan dengan itu, aparat mulai menutup Chaeng Wattana Road dekat dengan kompleks pusat pemerintahan pada pukul 16.00. Pada saat yang sam, demonstran mulai memblokade jalan simpang lima Lat Phrao.

Beberapa pusat perbelanjaan yang menjadi favorit turis asing di sekitar jalan itu tutup lebih awal. Bahkan di beberapa pusat perbelanjaan yang agak jauh letaknya di sepanjang Sukhumvit Road juga memutuskan tutup lebih awal. Di pusat perbelanjaan Mahboonkrong, misalnya, banyak pedagang juga memutuskan menutup lapaknya lebih awal. Mal yang lebih dikenal sebagai MBK Center ini merupakan tempat belanja favorit turis asal Indonesia.

Banyak yang mengeluhkan penutupan tanpa pemberitahuan itu di situs jejaring sosial. Banyak juga yang mengkhawatirkan bagaimana keamanan mereka selama di Bangkok.

Seorang turis asal Indonesia, Aulia, mencemaskan kepulangannya ke Tanah Air yang dijadwalkan berbarengan dengan aksi 'shutdown' Bangkok itu. Menghindari kerusuhan, ia memutuskan bergerak ke Pattaya, kota wisata sekitar dua jam dari Bangkok. "Sejauh ini, belum ada kabar dari maskapai tentang penundaan penerbangan," katanya.

Pemerintah Perdana Menteri Yinluck Shinawatra digoyang kelompok anti-pemerintah sejak 24 November 2014. Aksi ini dipimpin mantan perdana menteri sebelumnya, Sunthep Thaugsuban, yang menganggap pemerintahan Yinluck tak memiliki legitimasi dan hanya menjadi kepanjangan tangan mantan perdana menteri yang kini hidup di pengasingan, Thaksin Shinawatra. Yinluck sudah membubarkan parlemen dan menawarkan pemilu ulang untuk mencegah demonstrasi berubah menjadi aksi anarkis seperti yang terjadi sebelumnya.

SUMBER
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive