SITUS BERITA TERBARU

Anas Lancarkan Berbagai Bantahan di Sidang Kasus Hambalang

Tuesday, January 21, 2014
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, banyak membantah semua tudingan keterlibatannya di kasus Hambalang. Hal itu disampaikan Anas saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Selasa 21 Januari 2014, untuk terdakwa Deddy Kusdinar.

Anas juga mengaku heran, bisa dihadirkan sebagai saksi untuk Deddy Kusdinar. Padahal dia tak mengenal dan tak pernah bertemu dengan mantan Kepala Biro Perencanaan Kemenpora itu.

"Tidak kenal. Belum pernah ketemu, belum pernah komunikasi. Jadi saya tidak tahu. Saya tahu belakangan setelah muncul di berita. Berita Pak Deddy Kusdinar diproses secara hukum di kasus Hambalang," kata Anas.

Anas juga membantah pernah menerima uang Rp2,21 miliar dari PT Adhi Karya. Dalam dakwaan Deddy Kusdinar, Anas disebut menerima aliran dana sebesar Rp2,21 miliar dari proyek Hambalang untuk akomodasi dan kepentingan kongres Partai Demokrat tahun 2010 di Bandung, Jawa Barat.

"Saya tidak pernah tahu, tidak pernah meminta, tidak pernah menerima," tegasnya.

Saat menjabat ketua fraksi Partai Demokrat dan juga anggota Komisi X DPR, Anas Urbaningrum juga tidak pernah ikut membantu memuluskan anggaran proyek Hambalang. Anas mengatakan, tugas ketua fraksi saat itu adalah fokus melakukan konsolidasi politik kepada semua anggota fraksi Demokrat di DPR RI.

"Jadi tidak ikut bahas anggaran Hambalang. Saya tidak aktif jadi anggota Komisi X," kata Anas.

Kenal Joyo
Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum itu juga membantah ikut mengurus sertifikat tanah Hambalang bersama Muhammad Nazaruddin dan Ignatius Mulyono. Anas mengaku, tidak pernah memerintahkan Ignatius Mulyono untuk menghubungi Kepala BPN Joyo Winoto untu mengurus sertifikat tanah Hambalang.

"Tidak. Karena tidak pernah perintahkan mengurus tanah Hambalang atau sertifikat Hambalang," kata Anas. Tapi dia mengaku mengenal Joyo Winoto sejak 2008. Keduanya bertemu di Istana Cipanas memenuhi undangan Presiden SBY membicarakan persiapan Pemilu 2009.

Disebut pernah perintahkan Nazaruddin mundur dari tender proyek Hambalang juga dibantah Anas. Sebelumnya, anak buah Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang pernah mengungkapkan bahwa Anas pernah meminta perusahaan yang dibawa Nazaruddin, yakni PT Duta Graha Indah (DGI) mundur dari tender proyek Hambalang. Karena Anas sudah memiliki calon pemenang proyek Hambalang, yakni PT Adhi Karya.

"Sama sekali tidak pernah (meminta Nazar mundur). Tahu Hambalang saja tidak, bagaimana mungkin saya minta Nazar mundur," terang Anas. SUMBER: http://acehonline.info/detail.php?no_berita=6561

Silahkan bantah,, yang penting jangan lupakan monas...
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive